Find Us On Social Media :

Bisa Menandakan Kondisi Kesehatan, Ini 5 Jenis Keringat dan Penyebabnya

By Ericha Fernanda, Senin, 13 Desember 2021 | 18:58 WIB

Parapuan.co - Keringat yang dihasilkan tubuh secara alami berguna untuk menyeimbangkan suhu tubuh dan didefinisikan sebagai pelepasan cairan berbasis garam dari kelenjar keringat.

Produksi keringat juga disebabkan karena beberapa hal seperti kondisi medis, aktivitas fisik, bahkan menopause dan kehamilan. 

Kawan Puan wajib tahu, ternyata keringat pun bisa menandakan kondisi kesehatan tertentu, lho. 

Seperti dilansir dari Bright Side, berikut lima jenis keringat yang bisa menunjukkan kondisi kesehatanmu. Yuk, simak!

Baca Juga: Tak Cuma Fisik, 5 Tips untuk Pelari Pemula Sebelum Ikut Lari Marathon

1. Hampir tidak berkeringat

Tubuh setiap orang berbeda, wajar terjadi jika beberapa orang berkeringat lebih banyak dan beberapa lebih sedikit.

Namun, jika kamu tidak berkeringat di hari musim panas atau saat berolahraga, ini berarti kelenjar keringatmu tidak bekerja dengan baik.

Kondisi ini disebut anhidrosis dan dapat mempengaruhi seluruh tubuh. Akibatnya, kamu merasakan sengatan panas berlebih yang dapat mengancam jiwa.

2. Keringat berlebihan

Kebalikan dari anhidrosis, beberapa orang dapat memiliki keringat berlebih walau cuaca sedang dingin atau tanpa alasan.

Keringat berlebihan disebut hiperhidrosis. Kondisi ini biasanya terjadi pada perempuan selama menopause.

Segera periksa ke dokter jika hiperhidrosis dapat berpengaruh pada penurunan berat badan hingga merasakan tekanan di dada.

Baca Juga: Mengenal Venustraphobia, Ketakutan Pria pada Perempuan Cantik

3. Keringat terlalu asin

Keringat rasanya asin. Namun, jika rasanya terlalu asin sampai terasa membakar mata dan menyengat luka terbuka, ini mungkin tanda kekurangan natrium.

Hidrasi sangat penting untuk energi tubuh, kamu mungkin mengalami dehidrasi ketika kekurangan natrium dalam makanan.

Oleh karena itu, kamu perlu minum lebih banyak untuk meningkatkan elektrolit yang mengatur kadar natrium dan kalium dalam tubuh.

 

4. Keringat hamil

Selama kehamilan, ibu hamil cenderung berkeringat lebih banyak dari biasanya, dan terkadang ini merupakan salah satu gejala awal kehamilan.

Fenomena ini menandakan bahwa suplai darah tubuh meningkat karena kebutuhan untuk mengangkut lebih banyak oksigen dan nutrisi ke bayi.

Minum banyak air, mandi setiap hari, mengenakan pakaian longgar, dan menjauhi makanan pedas adalah solusi untuk mengurangi keringat.

Baca Juga: Ini 8 Hal yang Akan Terjadi Pada Tubuh Ketika Merasa Depresi

5. Keringat bau

Fakta keringat adalah tidak berbau sama sekali. Namun, ketika bakteri di kulit bercampur dengan keringat, itu menyebabkan bau tidak sedap.

Ada dua jenis keringat yang berasal dari kelenjar yang berbeda, yaitu:

  1. Kelenjar ekrin, keringat saat kepanasan yang tidak berbau.
  2. Kelenjar apokrin, keringat yang tidak terlalu berbau.

Untuk diketahui, pola makan tertentu, lingkungan, dan obat-obatan semuanya dapat memengaruhi bau badan.

(*)