2. Bagaimana persiapan puasa untuk anak?
Menurut dr. Mesty, orang tua harus mempersiapkan kebutuhan anak agar tetap aktif dan tidak sakit saat belajar berpuasa.
Orang tua perlu memastikan anak mendapatkan nutrisi cukup untuk menjaga saluran pencernaan yang sehat.
Pastikan dalam satu piring makanan mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Lengkapi asupan nutrisi anak, pilihannya termasuk nasi, kentang, labu, sayuran, buah-buahan, ikan, hati ayam, daging ayam, dan lain-lain.
Selain makanan gizi seimbang, minum air cukup sangat penting agar anak terhindar dari dehidrasi.
"Pastikan si kecil minum sesuai dengan kebutuhan per usia dan berat badannya untuk mencukupi kebutuhan hidrasinya dan menjaga daya konsentrasi," jelas dr. Mesty.
Baca Juga: Melatih Kemandirian dan Tanggung Jawab dengan Memberi Tugas Rumah pada Anak
3. Sejak kapan anak boleh dijarkan untuk berpuasa?
Menurut dr. Mesty, sebenarnya tidak ada patokan khusus kapan anak-anak harus mulai diajarkan untuk berpuasa.
"Anak dalam keadaan sehat fisik dan mental, masuk usia 4 tahun, biasanya anak mulai dapat diajarkan untuk mengenal puasa," kata dr. Mesty.
Selain memerhatikan kondisi fisik anak, pastikan pertumbuhan anak sesuai kurva gizi dari waktu ke waktu.