Parapuan.co – Kawan Puan, apakah Ramadan tahun ini kamu ingin mengajarkan anak puasa?
Seperti diketahui, puasa memang perlu dikenalkan dan diajarkan sejak dini pada anak-anak.
Namun bagi anak yang baru akan berpuasa untuk pertama kali, tentunya hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua.
Meski penuh tantangan, bukan berarti Kawan Puan lantas menyerah. Pasalnya selalu ada cara untuk mengenalkan puasa pada anak.
Hal ini juga disampaikan oleh dokter spesialis anak, dr. Mesty Ariotedjo SpA dan psikolog anak, Fathya Artha Utami M.Psi.
Seperti dikutip dari Kompas.com, keduanya memberikan berbagai pertanyaan yang perlu orang tua ketahui sebelum mulai mengajarkan puasa pada anak, apa saja?
1. Apa manfaat puasa untuk anak?
Keluarga adalah salah satu dari trisentra pendidikan, sebagai tempat pendidikan yang pertama dan utama.
Menurut dr. Mesty, orang tua dapat memanfaatkan momen ramadan untuk mengajarkan kebaikan pada anak.
Baca Juga: Jangan Dipaksa, Begini Cara Tepat Mengajarkan Anak Puasa Pertama Kali
Selain belajar berpuasa, anak juga belajar kebaikan menurut agamanya, termasuk menyebarkan aksi kebaikan di lingkungan sekitar.
Berpuasa tanpa dipaksa juga dapat meningkatkan kesehatan tubuh, kemampuan berpikir, dan keseimbangan emosi.
2. Bagaimana persiapan puasa untuk anak?
Menurut dr. Mesty, orang tua harus mempersiapkan kebutuhan anak agar tetap aktif dan tidak sakit saat belajar berpuasa.
Orang tua perlu memastikan anak mendapatkan nutrisi cukup untuk menjaga saluran pencernaan yang sehat.
Pastikan dalam satu piring makanan mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Lengkapi asupan nutrisi anak, pilihannya termasuk nasi, kentang, labu, sayuran, buah-buahan, ikan, hati ayam, daging ayam, dan lain-lain.
Selain makanan gizi seimbang, minum air cukup sangat penting agar anak terhindar dari dehidrasi.
"Pastikan si kecil minum sesuai dengan kebutuhan per usia dan berat badannya untuk mencukupi kebutuhan hidrasinya dan menjaga daya konsentrasi," jelas dr. Mesty.
Baca Juga: Melatih Kemandirian dan Tanggung Jawab dengan Memberi Tugas Rumah pada Anak
3. Sejak kapan anak boleh dijarkan untuk berpuasa?
Menurut dr. Mesty, sebenarnya tidak ada patokan khusus kapan anak-anak harus mulai diajarkan untuk berpuasa.
"Anak dalam keadaan sehat fisik dan mental, masuk usia 4 tahun, biasanya anak mulai dapat diajarkan untuk mengenal puasa," kata dr. Mesty.
Selain memerhatikan kondisi fisik anak, pastikan pertumbuhan anak sesuai kurva gizi dari waktu ke waktu.
4. Berapa durasi puasa anak?
Sesuai ajaran Islam, berpuasa dilakukan sejak sebelum terbit matahari hingga menjelang terbenam matahari.
Khususnya di Indonesia, durasi berpuasa adalah sekitar 11-13 jam per hari dengan tidak mengonsumsi makanan dan minuman.
Namun, dr. Mesty menegaskan, dalam upaya mengenalkan ibadah puasa kepada anak, maka sebaiknya tidak memaksa anak menahan lapar dan haus seharian.
"Jika ia (anak-anak) tetap ingin berpuasa, tidak disarankan untuk mengikuti puasa penuh (11-13 jam), karena mereka masih dalam masa pertumbuhan," jelasnya.
Baca Juga: Sering Tak Disadari, 3 Kebiasaan Ini Sering Dilakukan Orang Tua yang Cemas Berlebihan pada Anak
5. Bagaimana cara agar anak tidak stres selama berpuasa?
Menurut psikolog anak, Fathya Artha Utami M.Psi, orang tua dapat mengajak anak beraktivitas dan berinteraksi agar tidak stres.
Fathya menyarankan agar anak diberikan kegiatan yang beragam dan seimbang antara kegiatan yang menggunakan gadget, dengan kegiatan offline seperti membaca.
"Membaca mengasah kemampuan bahasa anak untuk dapat memahami makna di balik sebuah kata melalui konteks cerita yang dibaca," ujar Fathya.
Selain memperkaya kosa kata, membaca dapat mengasah imajinasi, empati, menjadi sarana hiburan, dan memperluas wawasan anak.
"Aktivitas membaca yang dilakukan bersama orang tua juga bisa menjadi momen indah untuk mempererat hubungan kasih sayang antara orang tua dan anak," imbunya.
Kawan Puan, itulah jawaban seputar puasa pada anak yang perlu orang tua tahu ya.
Yuk ajak pasangan untuk mengetahui berbagai pertanyaan sekaligus jawaban sepuar anak puasa tersebut! (*)