Parapuan.co – Kawan Puan, saat ini grub band metal Voice of Baceprot tengah mencuri perhatian publik.
Pasalnya grub band asal Garut, Jawa Barat ini berhasil mendobrak stigma perempuan berhijab dengan karya dan aksi panggungnya.
Seperti salah satu lagunya yang berjudul (Not) Public Property, yang menceritakan tentang fisik perempuan.
Dikenal kerap menyuarakan isu perempuan, ternyata anggota Voice of Baceprot juga sempat mengalami kasus perundungan atau bullying.
Seperti salah satu anggotanya, Widi Rahmawati, basist Voice of Baceprot ini menceritakan kisahnya mengalami bullying tersebut pada Podcast Cerita Parapuan Episode 21.
"Aku ingat kenapa teman-teman di sekolah tidak mau berteman denganku," ujar Widi di Podcast Cerita Parapuan Episode 21 bertajuk Perjuangan VoB Wujudkan Mimpi Jadi Band Metal Internasional.
Ia juga sempat mencoba bergabung pada ekstrakurikuler di sekolahnya, tapi tidak terpilih karena merasa tidak cantik.
"Ada seliweran-seliweran (gosip) yang mengatakan bahwa yang dipilih marching band itu harus cantik," imbuhnya.
Tak hanya tantangan dari sekolah, Widi pun mendapatkan tantangan lain dari lingkungan terdekatnya, yaitu keluarga.
Baca Juga: Tidak Hanya Fisik! Ada Jenis Bullying Lain yang Mungkin Dialami Anak
Widi anak rumahan
Sejak kecil, kata Widi, sehari-hari dia berdiam diri di rumah dan tidak suka main seperti anak sebaya pada umumnya.
Hal itu ternyata membuat orang tuanya jengkel, sehingga ia berpikir untuk mencari kegiatan di luar rumah.
"Jadi, aku diam saja di rumah sering diomongin sama orang tua. Nah, aku tuh pengin punya kegiatan di luar supaya enggak dimarahin terus sama orang tua," jelas Widi.
Bergabung dengan VoB
Perempuan usia 21 tahun ini lantas bergabung dengan Voice of Beceprot sebagai jalan keluarnya dari bullying.
"Sejak gabung VoB, aku tuh merasa beruntung karena alhamdulillah ada komunitas yang mau menerima aku," kata Widi.
Menurut Widi, musik membuatnya memiliki ruang yang bisa menghargai kemampuan, potensi, serta mendengarkan suaranya.
Baca Juga: Voice of Baceprot Jadi Satu-satunya Wakil Indonesia Bertemu dengan Duchess of Cornwall
Uniknya, setelah Widi berhasil mencari kegiatan di luar rumah dengan bermusik, orang tuanya justru menyebutnya bandel.
"Awal main band baik-baik saja, tapi semakin ke sini sering pulang telat, ikut festival, jadi dapat reaksi kenapa sekarang bandel dan enggak diam di rumah, jadi main terus," imbuhnya.
Kini, Widi menjadi sosok membanggakan karena bisa meraih mimpi, merasa berharga, dan bahagia dengan bermusik.
Kawan Puan, itulah kisah Widi Voice of Baceprot keluar dari bullying lewat musik.
Wah, ternyata perjuangan Widi untuk mencapai posisi sekarang, amatlah tidak mudah ya, Kawan Puan! (*)