Parapuan.co - Gaya hidup sehat harus sudah menjadi rutinitas dan pola utama dalam hidup sehari-hari.
Hal ini penting untuk mempertahankan kesehatan dan membantu mencegah penyakit kronis dan penyakit jangka panjang.
Kawan Puan bisa menjaga kesehatan dengan memanfaatkan teknologi yang ada.
Untuk menjadikan gaya hidup sebagai rutinitas keseharian, Kawan Puan pun butuh panduan hidup sehat dalam genggaman, tidak pakai ribet.
Kamu juga bisa mulai hidup sehat dengan memanfaatkan berbagai kemudahan yang ada saat ini.
Hal tersebut seperti: program kesehatan yang dipersonalisasi, konten eksklusif (artikel, video olahraga, resep sehat, dan tips), pantauan aktivitas kesehatan (seperti; catat asupan kalori makanan, jumlah langkah, kalori yang dibakar sewaktu berolahraga, konsumsi air minum dan berat badan, dll) juga yang tidak kalah pentingnya adalah konsultasi serta pendampingan oleh pelatih bersertifikasi.
“Program Healthy Living by Ade Rai dirancang untuk berbagai manfaat, seperti pemahaman mengenai komposisi tubuh, peran massa otot untuk membakar lemak dan kesehatan tulang, tips menjadikan olahraga sebagai kebiasaan, manfaat dari perencanaan makanan dan mindful eating, hingga tips intermittent fasting.
"Untuk setiap pengguna yang mengikuti program ini akan berlangsung selama 21 hari. Secara teori, jika seseorang selama 21 hari melakukan sesuatu hal yang baru, yang berbeda dari kebiasaan sebelumnya, atau belum pernah dilakukan sebelumnya, maka orang tersebut akan memiliki kebiasaan baru.
"Kenapa hanya 21 hari, karena waktu ini cukup untuk melihat perubahan yang signifikan,” tegas Reynazran Royono, Chief Executive Officer Fita, seperti dikutip dari rilis yang diterima PARAPUAN.
Baca Juga: Bagaimana Cara Turunkan Berat Badan Saat Puasa? Ini Tips dari Ade Rai
Penerapan gaya hidup sehat ini secara konsisten akan berkontribusi tidak hanya untuk kesehatan fisik tetapi juga mental.
Pada program Healthy Living by Ade Rai fokus untuk mencapai komposisi tubuh yang ideal adalah memiliki massa otot yang banyak dengan kadar lemak yang sedikit.
Semakin banyak massa otot, semakin mudah membakar kalori.
Penumpukan lemak pada tubuh tidak terlepas dari pola pikir dan pola perilaku kita terhadap tubuh kita sendiri, sehingga memengaruhi pola makan dan pola aktivitas gerak sehari-hari.
“Program ini didesain untuk membantu pengguna membangun pola hidup sehat dengan memahami lebih jauh tentang tubuh manusia itu sendiri untuk mencapai hasil fitness yang lebih maksimal. Tubuh manusia terdiri dari otot, tulang, organ, cairan, dan lemak.
"Otot, tulang, organ, dan cairan masuk dalam kelompok fat-free mass atau lean body mass, yaitu bobot tubuh murni tanpa berat lemak.
"Banyak orang ingin menurunkan berat badan (weight loss), padahal sebenarnya yang dimaksud adalah menurunkan kadar lemak (fat loss) karena massa otot tetap harus dijaga,” ujar Ade Rai, Binaragawan dan Co-Creator Fita.
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi massa otot, seperti tinggi badan, level kebugaran, suku, dan ras.
Baca Juga: Hari Vegan Sedunia, Ini Dia 4 Manfaat Kesehatan Menjadi Vegan
Ada perbedaan standar massa otot antara laki-laki dan perempuan.
Untuk laki-laki, massa otot dapat dikatakan baik jika persentasenya berada di angka 40-44% untuk usia 18-35 tahun, 36-40% untuk usia 36-55 tahun, 32-35% untuk usia 56-75 tahun dan tidak jauh dari 31% untuk usia 76-85 tahun.
Sementara untuk perempuan, persentase massa otot idealnya adalah 31-33% untuk usia 18-35 tahun, 29-31% untuk usia 36-55 tahun, 27-30% untuk usia 56-75 tahun dan tidak terlampau jauh dari angka 26% saat usia 76-85 tahun.
Memulai hidup sehat perlu diawali dengan fondasi pemahaman yang benar.
Bagi orang yang sudah paham akan manfaat pengaturan pola makan dan aktivitas gerak untuk kesehatan, maka dengan sendirinya akan menjalankan pola makan dan aktivitas gerak yang baik untuk kesehatan.
Pemahaman itulah yang menjadi dasar untuk berperilaku baik terhadap tubuh, tanpa ada rasa tertekan atau terpaksa.
Itu dia beberapa faktor yang menjadi salah satu hal yang memengaruhi berat badan dan pembentukan massa otot.
Kenali 5 “Pemegang Saham” Komposisi Tubuh
Komposisi tubuh merupakan konsep penting yang harus dimengerti sebelum menentukan tujuan akhir kebugaran.
Selain membantu untuk memahami fondasi utama tubuh, pengetahuan akan komposisi tubuh akan mempermudah dalam menentukan program kebugaran yang tepat untuk dijalani.
Sebagian besar orang menjalankan diet dan berolahraga bertujuan untuk menurunkan berat badan.
Akan tetapi, mereka perlu mengetahui bahwa berat badan seseorang itu terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
-
Air. Saat minum, berat badan manusia akan bertambah. Saat keluar dari tubuh, berat badan kita turun. Secara umum, berat air di badan sebaiknya tetap.
-
Tulang. Tulang mencapai bobot dan kepadatan maksimalnya di usia 30 tahun, setelah itu turun secara perlahan. Penurunan kepadatan tulang bukanlah hal yang sehat. Maka dari itu, kepadatan tulang sebaiknya tetap.
-
Organ tubuh seperti otak, usus, paru-paru, jantung, ginjal, pembuluh darah, empedu, pankreas, sebaiknya berada dalam berat yang tetap.
-
Sebagai organ metabolisme dan penentu kekuatan fungsional tubuh manusia, Otot sebaiknya tetap, tapi akan lebih baik lagi apabila diusahakan meningkat. Proses penuaan umumnya menurunkan komposisi otot, jadi penurunan otot sebaiknya dicegah atau diperlambat.
-
Lemak. Sebaiknya lemak diturunkan pada program diet karena peningkatan kadar lemak berhubungan dengan bertambahnya risiko penyakit degeneratif.
Baca Juga: Bikin Tetap Bubar, Pakar Bagikan Tips agar Kucing Aktif Bergerak
(*)