Find Us On Social Media :

Mengenal Apa Itu Quiet Quitting, Fenomena Bekerja Sewajarnya Saja

By Aulia Firafiroh, Jumat, 2 September 2022 | 14:05 WIB

Akhirnya muncul sebuah sikap untuk menolak bekerja terlalu keras hingga melupakan kehidupan pribadi.

Perilaku quiet quitting bertujuan untuk menciptakan work life balance, bekerja sesuai porsinya, dan kesejahteraan fisik serta mental. 

Pendapat Ahli Soal Fenomena Quiet Quitting

Menurut Jaya Dass selaku direktur pelaksana perusahaan HRD Ranstad, melihat fenomena ini sebagai cara para pekerja untuk mengatur kehidupan pribadi dan pekerjaan agar seimbang.

“Apa yang dulunya merupakan tantangan pasif agresif dari work life balance sekarang menjadi permintaan yang sangat langsung,” kata Jay Dass dikutip dari Kompas.com pada Jumat (2/9/2022).

Ia juga mengatakan jika fenomena quiet quitting adalah sebuah tuntutan yang datang dari rasa putus asa karena kondisi tidak stabil sepert meningkatnya inflasi, biaya hidup tinggi dan pendapatan yang tidak sesuai.

Baca juga: Arisan Parapuan Episode 13 Ajak Kawan Puan Kenali Bahaya Hustle Culture

“Itu bukan permintaan lagi. Ini adalah tuntutan," tambahnya.

Sikap ini juga merupakan pilihan yang masuk akal daripada memilih berhenti bekerja dan tidak memiliki penghasilan.

“Jika tidak ada yang meminta Anda untuk berhenti, mengapa tidak melakukan lebih sedikit secara default dan lolos begitu saja?," papar Jaya Dass.

Efek Negatif Quiet Quitting

Pattie Ehsaei, selaku pakar perilaku di tempat kerja asal Los Angeles ini, melihat sikap quiet quitting tidak baik bagi pencapaian karier.