Black hat hacker atau hacker yang bertugas untuk meretas dan melakukan pembobolan data, merupakan ancaman besar bagi cybersecurity dan keamanan informasi suatu perusahaan atau instansi.
Mereka akan melakukan berbagai cara untuk meretas seperti menembus firewall jaringan, mencuri data penting, atau menanamkan virus ke dalam sistem.
Setelah menemukan kekurangan atau masalah tersebut pada suatu jaringan, ethical hacker harus melaporkan masalah tersebut kepada pihak manajemen.
Usai melaporkannya, pihak manajemen akan meminta ethical hacker untuk memperbaiki atau melakukan pencegahan terhadap masalah jaringan yang terjadi.
Selain itu, seorang ethical hacker bertanggung jawab untuk menguatkan sistem jaringan agar tidak mudah dibobol.
Alasan Ethical Hacker Dibutuhkan
Bukan tanpa alasan seseorang atau perusahaan merekrut ethical hacker.
Baca juga: Ada Lovelace, Programmer Pertama Di Balik Perkembangan Teknologi
Meski profesi hacker mendapatkan stigma sebagai pekerjaan ilegal, namun sangat dibutuhkan untuk keamanan data.
Berikut beberapa tujuan seseorang atau perusahaan membutuhkan seorang ethical hacker:
1) Ethical hacker membantu mengatasi masalah cyber dan melawan pelanggaran keamanan
2) Ethical hacker bisa mencegah potensi aksi dari para black hat hacker yang bertujuan untuk membobol sistem dan membocorkan data
3) Ethical hacker bisa bembangun sistem yang dapat mencegah kebocoran data.
4) Ethical hacker bisa membuat keamanan sistem jaringan terjamin, khususnya untuk sektor perbankan dan perusahaan keuangan.
5) Ethichal hacker bisa mengidentifikasi dan mencegah potensi kebocoran dari sistem komputer serta jaringan.
(*)