"Misalnya berlian dengan bobot 0,92 karat. Tidak akan ada yang tahu jika berlian itu bukan 1 karat," ujar Emily Duke dari Finesse Diamonds Corp.
Cincin Diukur dengan Benar
Setelah menentukan material dan batu cincin yang sesuai keinginan, penting untuk tidak melewatkan tahapan pengukuran di jari manis dengan benar.
Karena tentu Kawan Puan tak ingin kan cincin tunangan terlalu sempit atau bahkan longgar, sehingga berisiko jatuh atau lepas dengan mudah.
Ingat, cincin tunangan harus terasa nyaman saat dikenakan.
Baca Juga: Perbedaan Cincin Tunangan dan Cincin Kawin, Salah Satunya di Pemakaian
Pastikan juga Kawan Puan tak sekadar menyebutkan ukuran lingkar jari manismu, tapi perlu langsung diukur di tempat pembelian cincin tunanganmu.
Selalu Beli Cincin Tunangan Bersertifikat
Walau umumnya harga cincin tunangan lebih terjangkau dibandingkan cincin kawin, namun Kawan Puan perlu membelinya dengan cerdas.
Yaitu dengan memilih cincin tunangan yang dengan batu yang bersertifikat dari laboratorium terakreditasi.
Disampaikan oleh Ira Weissman, founder The Diamond Pro, berlian yang disertifikasi oleh laboratorium tidak terakreditasi bisa saja memiliki nilai yang tinggi, tapi justru mereka mendapatkan berlian tersebut dengan kualitas lebih rendah.
"Ini adalah trik terbesar yang dimainkan banyak toko perhiasan," ujar Weissman mengingatkan.
Pastikan Sertifikatnya Cocok dengan Berlian
Bukan hanya membeli batu cincin tunangan yang bersertifikat, tapi juga pastikan cocok dengan berliannya.
Baca Juga: Seharga Pesawat hingga Pernah Dikutuk, Ini 5 Perhiasan Paling Mahal dalam Sejarah
Perlu diingat bahwa sebagian besar berlian ditorehkan dengan laser pada bagian korsetnya dan ini dapat diperiksa dengan pembesar perhiasan.
"Banyak yang memiliki inklusi sehingga kamu dapat melihat berlian dan mencocokkan dengan sertifikatnya juga," ujar Emily Duke.
(*)