"Pada saat itu belum ada komunitas spesifik di Indonesia seperti Single Moms Indonesia jadi mau nggak mau ada perasaan, 'Aduh nggak punya teman ngobrol, nggak bisa cerita ke banyak orang," ujar Maureen.
Maureen menceritakan bahwa pada saat dirinya mengalami masa-masa sebelum dan sesudah perceraian, teman-teman di sekitarnya di masa baru menikah.
Oleh karena itulah ia merasa tidak ada teman di sekitarnya yang kiranya akan mengerti dan nyambung dengan masa-masa dan masalah yang sedang ia alami.
"Sementara pada saat itu teman-teman aku malah pada baru nikah, jadi mereka nggak bisa relate, jadi agak merasa sendiri," ungkapnya.
Maureen juga sempat mencurahkan isi hatinya pada sang ibunda yang kemudian memintanya untuk berserah diri pada Tuhan. Di situ, Maureen memang sedikit merasa lega.
"Waktu sebelum perceraian setelah perceraian kemudian, bahkan setelah mantan suami meninggal, itu aku juga sempat sedih banget karena hubungan kami sudah amat sangat baik," ucapnya.
"Satu pesan almarhumah mama saya yang dulu beliau sampaikan pada saat saya aku baru pisah pulang ke rumah orang tua yang masih nangis nangis, 'Kalau kamu sudah nggak sanggup, kamu angkat tangan, Tuhan yang akan turun tangan," tambahnya.
Baca Juga: Profil Megawati Hangestri, Atlet Voli Indonesia yang Jadi MVP di Liga Korea!
Setelah mengalami fase perceraian dengan sang suami, minimnya teman bercerita dengan pengalaman yang sama, Maureen mendirikan Single Moms Indonesia.
Sosok Srikandi untuk Negeri ini juga bahkan sempat turun tangan langsung menanggapi cerita-cerita yang masuk dari para ibu tunggal komunitas Single Moms Indonesia.
Namun untuk saat ini, Maureen sudah berbagi dengan timnya yang lain di Single Moms Indonesia untuk menanggapi pesan, cerita, dan curahan hati yang masuk.
Tak cuma itu, Maureen pun menyoroti pentingnya perempuan saling dukung dan tidak membandingkan satu sama lain, misalnya antara ibu bekerja dengan ibu rumah tangga.