Parapuan.co - Belakangan viral istilah dry text di medsos, yakni balasan chat yang singkat seperti “Oke”, “Ya”, “Sip”, dll.
Balasan chat yang singkat itu tentu membuat banyak orang frustasi karena mendapatkan reaksi yang dingin.
Obrolan yang dikira akan menarik justru berubah menjadi hambar dan tidak nyaman.
Dry text, seperti namanya, mengacu pada balasan pesan singkat dan kering yang minim informasi dan antusiasme.
Balasan seperti "Ok" untuk pesan panjang, "wkwkw" tanpa konteks, atau "iya" tanpa penjelasan lebih lanjut dapat dikategorikan sebagai dry text.
Meskipun terkesan sepele, dry text dapat membawa dampak negatif pada interaksi online.
Bagi penerima, dry text dapat memicu rasa frustrasi, kebingungan, dan bahkan penolakan.
Hal ini dapat membuat mereka merasa tidak dihargai, diabaikan, atau bahkan tidak menarik bagi lawan bicara.
Di balik seseorang mengirim dry text, ada berbagai alasan yang menyebabkannya.
Baca Juga: Sambut Album Baru, Viral di TikTok Taylor Swift Bikin 5 Playlist dari Grief Theory
Kesibukan, kelelahan, suasana hati yang buruk, hingga kurangnya minat pada topik pembicaraan dapat menjadi faktor penyebabnya.
Namun, penting untuk diingat bahwa dry text tidak selalu mencerminkan perasaan atau niat pengirimnya secara keseluruhan.