Find Us On Social Media :

OpenAI Punya Detektor Deepfake untuk Dikembangkan, Bisa Jadi Solusi Pencegahan Perempuan Jadi Korban?

By Rizka Rachmania, Jumat, 10 Mei 2024 | 21:00 WIB

Kode Etik Ethical Hacker

Parapuan.co - OpenAI, perusahaan rintisan yang menciptakan ChatGPT, baru-baru ini mengabarkan bahwa mereka mempunyai sebuah detektor deepfake.

OpenAI mengatakan bahwa mereka akan membagikan detektor deepfake kepada sekelompok kecil peneliti disinformasi untuk diteliti dan dikembangkan lebih lanjut.

Harapannya, kontribusi yang dibuat oleh OpenAI ini bisa membuat peneliti disinformasi menguji alat tersebut dalam situasi dunia nyata dan membantu menemukan cara untuk memperbaikinya.

"Ini untuk memulai penelitian baru," ujar Sandhini Agarwal, peneliti OpenAI yang berfokus pada keselamatan dan kebijakan. "Itu sangat dibutuhkan," tambahnya, melansir dari Parapuan.co.

Sebelumnya, OpenAI telah merilis alat detektor yang dirancang untuk mendeteksi konten yang dibuat oleh generator gambar populernya, DALL-E.

Namun perusahaan rintisan AI (Artificial Intelligence) terkemuka itu mengakui bahwa alat tersebut hanyalah sebagian kecil dari apa yang diperlukan untuk melawan deepfake dalam beberapa bulan dan tahun mendatang.

Nah, detektor baru dari OpenAI kali ini mampu mengidentifikasi dengan benar 98,8 persen gambar yang dibuat oleh DALL-E 3, versi terbaru dari DALL-E yang dikembangkan oleh OpenAI.

Akan tetapi, OpenAI mengatakan bahwa alat detektor deepfake tersebut tidak dirancang untuk mendeteksi gambar dari generator populer lainnya yakni Midjourney dan Stability.

OpenAI bergabung dengan Coalition for Content Provenance and Authenticity (C2PA) atau Koalisi untuk Asal dan Keaslian Konten untuk mengembangkan kredensial untuk konten digital.

 Baca Juga: Berbasis Teknologi AI DME, Ini Dia Rekomendasi Platform untuk Belajar Bahasa

Standar C2PA adalah semacam 'label nutrisi' untuk gambar, video, klip audio, dan file lain yang menunjukkan kapan dan bagaimana file tersebut diproduksi atau diubah, termasuk dengan AI.

OpenAI pun tengah mengembangkan cara untuk 'memberi tanda air' atau 'watermark' pada suara yang dihasilkan AI sehingga dapat dengan mudah diidentifikasi pada saat itu juga.