Find Us On Social Media :

Martha Tilaar Group Gelar Future Beauty Talks 2024, Bahas Tren Dunia Kecantikan dan Personal Care

By Content Marketing ADV, Rabu, 28 Agustus 2024 | 15:51 WIB

CEO Martha Tilaar Group Kilala Tilaar membagikan sejumlah insight mengenai perkembangan dunia kecantikan dan personal care hingga tiga tahun ke depan.

“Kandungan bahan aktif seperti retinol dan niacinamide masih tetap hits. Terlebih, skincare saat ini sudah tidak lagi memiliki batas usia, sehingga produk yang ramah di kulit akan banyak dilirik,” jelas Sophie.

Selain produk kecantikan, menurut Kilala, wewangian yang menjadi mood booster juga akan trending hingga beberapa tahun ke depan.

Aroma wewangian yang banyak dicari adalah wewangian yang menenangkan, membuat happy dan mengembalikan mood. Wewangian yang akan jadi tren terinspirasi dari wangi-wangi natural seperti wangi pelangi, tumbuhan, atau wangi tanah yang basah setelah turun hujan.

"Tren wangi bunga masih jadi andalan. Ada bau yang klasik, ada juga wewangian yang unik, seperti wangi malaikat yang powdery," jelasnya.

Baca Juga: Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar Group Terima 11 Spesies Tanaman Langka dari BRIN

Khusus untuk wewangian mood booster, Kilala menyebut, wewangian dengan tema khusus seperti wangi minuman bersoda juga banyak digemari karena mampu menciptakan kesan nostalgia.

"Wangi yang unik dengan tema-tema tertentu bisa dibuat dengan mencocokan mood. Misal, wangi jeruk untuk mood yang happy," tambah Kilala.

Senada, Senior Marketing MANE Helene Thamrin menjelaskan bahwa wewangian dengan nuansa natural akan menjadi tren hingga beberapa tahun mendatang. 

"Wangi mawar masih mendominasi tren. Wanginya tidak hanya pure mawar, tapi juga kombinasi antara tumbuh-tumbuhan dan wangi khas alam," jelasnya.

Selanjutnya, penggunaan artificial intelligence (AI) juga diperkirakan akan menjadi tren baru. 

Hal ini sejalan dengan laporan Statista pada 2024 yang memperkirakan bahwa AI akan digunakan untuk menganalisis kondisi kulit dan rambut untuk personalisasi produk. 

Fenomena ini diramalkan akan mencapai angka senilai 8,93 dollar Amerika Serikat (AS) pada 2026.