Parapuan.co - Bencana melanda sebagian kawasan di Indonesia bagian timur.
Minggu (4/4/2021) malam, sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur dihantam banjir bandang di antaranya wilayah Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur, dan Wotan Ulumado di Kabupaten Flores Timur, Pulau Adonara.
Akibat bencana ini, ratusan orang tertimbun, puluhan orang meninggal dunia, dan bangunan rusak berat.
Baca Juga: TB Simatupang dan Sejumlah Daerah Sekitar Jakarta Terendam Banjir
"Info terbaru dari Kades Nele Lamadike, bahwa puluhan warga tewas. Jenazah yang sudah dievakuasi sudah belasan. Yang lainnya masih dalam proses evakuasi," ujar Wakil Bupati Flores Timur, Agus Payong Boli dilansir dari Tribunnews, Minggu 4 April 2021.
Bencana ini juga membuat akses ke lokasi menjadi lumpuh sehingga bantuan tak bisa segera disalurkan.
Bahkan tak hanya akses jalan saja, listrik dan jaringan telepon juga mengalami gangguan sejak semalam.
Baca Juga: Mau Mengungsi? Selamatkan Barang-barang Ini Terlebih Dahulu
“Kami kesulitan sekali akses jalan, listrik dan jaringan telpon juga terganggu semua. Saya sedang koordinasikan dengan sejumlah Masjid untuk dijadikan tempat pengungsian menampung warga yang rumahnya diterjang banjir,” terang Camat Adonara Timur, Damianus Wuran.
Kini ratusan warga telah diungsikan sementara ke gedung sekolah 1 MAN Waiwerang, namun kondisi di lapangan pun begitu memprihatinkan.
Menurut keterangan warga, para pengungsi hanya memakai bakaian yang menempel di badan mereka.
Baca Juga: Waspadai Banjir di Tengah Pandemi, Penyakit Menular Bisa Mengintai
Kebutuhan makanan pun masih belum datang akibat terputusnya akses jalan ke lokasi.
"Semua warga hanya pakai pakaian di badan, makanan juga belum ada. Mohon bantuannya," ujar salah satu warga pada Pos Kupang yang berada di lokasi.
Hal itu juga disampaikan Damianus Wuran usai mendatangi pengungsian.
Dari pengamatannya, ada banyak kebutuhan yang harus segera terpenuhi, di antaranya makanan, tenda, pakaian, dan obat.
Baca Juga: 5 Skill Dasar Bertahan Hidup yang Perlu Kamu Kuasai Sebelum Merantau
“Saya lagi di lokasi. Kondisi di lapangan sangat memprihatinkan. Kami membutuhkan bantuan tenda, makanan, pakaian tenaga medis dan obat-obatan serta logistik lainnya. Untuk nyebrang ke Puskesmas Waiwerang, kita kesulitan karena jembatan putus," tambah Damianus.
(*)
Source | : | Pos Kupang,Tribunnews |
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |
KOMENTAR