Parapuan.co - Body positivity kini menjadi salah satu gerakan yang banyak digaungkan di media sosial ya, Kawan Puan.
Banyak influencer bahkan selebriti yang kini terang-terangan mengikuti body positivity.
Lebih mudah disebut untuk mencintai diri tubuh sendiri dengan keunikannya, body positivity sering disalahartikan.
Banyak yang menggap kalau body positivity mendukung kebiasaan tidak sehat, padahal sebaliknya.
Berikut anggapan tentang body positivity yang wajib Kawan Puan ketahui:
Baca Juga: 4 Cara Agar Orang Tua Menjadi Teladan Body Positivity Bagi Anak
Hanya untuk Perempuan dan Mereka yang Plus Size
Jika Kawan Puan berpikir body positivity hanya untuk perempuan dan mereka yang bertubuh plus size, hal tersebut salah besar.
Laki-laki dan mereka yang bertubuh mini sekalipun harus mampu mencintai dirinya sendiri. Mencintai bentuk dan ukuran tubuh yang dimiliki.
Mendukung Kebiasaan Tidak Sehat
Body positivity sering dianggap membiarkan orang bertubuh plus size memiliki kebiasaan hidup yang tidak sehat.
Padahal, mereka yang plus size tidak selalu karena pola hidup tidak sehat. Bisa karena melahirkan atau hal lain yang tidak bisa dihindari dan body positivity mengajarkan untuk percaya diri.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengenalkan Body Positivity pada Anak Laki-Laki? Ini Saran Ahli
Menyalahkan Standar Kecantikan Orang Lain
Standar kecantikan yang tercipta di masyarakat sering kali tidak realistis. Tetapi, body positivity tidak mengajarkan kita untuk menyalahkan standar kecantikan orang lain.
Fitri Gusniawati / Parapuan
(*)
Baca Juga: 4 Cara Mengajari Balita untuk Percaya Diri dan Menerima Tubuhnya
Penulis | : | Kinanti Nuke Mahardini |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR