Parapuan.co – Lulur adalah ritual kecantikan putri raja yang populer di tanah Jawa.
Kendati demikian, seiring berkembangnya zaman, perawatan tradisional ini telah dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat.
Umumnya lulur terbuat dari rempah-rempah yang ditumbuk bersama beras, kencur, kunyit, atau bengkuang.
Melansir dari Kompas.com menurut Louise Jumarani, penulis buku The Essence of Indonesian Spa: Spa Indonesia Gaya Jawa dan Bali, sebenarnya lulur tak hanya ada di Jawa, tapi juga di berbagai daerah lain seperti Bali.
Hanya saja di Bali perawatan kecantikan luluran dikenal dengan nama lain, misalnya seperti Boreh.
Lulur tradisional pun memiliki berbagai macam jenis yang variatif dengan manfaatnya yang berbeda-beda tergantung bahan alami yang digunakan.
Berikut jenis-jenis lulur tradisional dan manfaatnya yang bisa Kawan Puan dapatkan:
Baca Juga: Seperti Lulur, Ini Rahasia Perawatan Kecantikan Tradisional Khas Bali
1. Lulur kuning Jawa
Menggunakan bahan dasar pandan wangi, sari tepung beras, kunyit, dan temu giring, lulur kuning Jawa dapat mendinginkan kulit sehingga tampak kuning langsat, bersih, serta halus.
Cara melakukan lulur kuning Jawa adalah dengan mencampurkan campuran bahan-bahan tersebut engan air mawar hingga memperolah campuran yang pekat.
Kemudian oleskan minyak cendana pada bagian tubuh yang akan dilulur, lalu gosokkan lulur yang sudah dicampur air sari mawar tadi.
Gosok dengan gerakan memutar dan tekan dorong agar proses pengangkatan sel-sel kulit mati berjatuhan bersamaan dengan sisa lulur.
2. Lulur bengkoang
Lulur yang paling umum dilakukan oleh putri Keraton Jawa ini terbuat dari ekstrak buah bengkoang yang memiliki komposisi mineral bengkoang sebagai zat pembersih yang sempurna untuk kulit kusam, serta dapat mencerahkan kulit secara alami.
Manfaat lulur ini adalah mengangkat kulit mati, menghilangkan bau badan, memberi nutrisi pada kulit, memperbaiki sirkulasi oksigen dan peredaran darah, mencerahkan warna kulit, serta menjaga kelembaban kulit agar tidak keriput.
3. Lulur boreh Bali
Lulur dari Bali ini biasanya dilakukan untuk mengeluarkan racun dalam tubuh atau detoksifikasi, menghangatkan tubuh, dan merileksasi otot-otot.
Perawatan ini diawali dengan pemijatan agar peredaran darah kita lancar, diikuti dengan saluran getah bening yang lancar.
Setelah pemijatan, terapis akan mengoleskan boreh yang dibuat dari campuran bubuk boreh dengan sari air mawar.
Boreh sendiri terbuat dari rempah-rempah alami yang terdiri dari kunyit, cengkeh/pala, lengkuas, jahe, dan kayu manis.
Fungsinya untuk memperlancar peredaran darah, melembutkan kulit, memiliki efek menghangatkan tubuh, membantu tubuh mengeluarkan racun, dan memberikan keseimbangan suhu tubuh.
Jika kita sedang mengalami gejala flu, keletihan, dan pegal-pegal, silakan melakukan perawatan lulur boreh Bali.
Baca Juga: Seperti Lulur, Ini Rahasia Perawatan Kecantikan Tradisional Khas Bali
4. Lulur cokelat
Lulur cokelat berkhasiat untuk mengangkat kulit mati, kotoran dan debu.
Lebih dari itu, lulur cokelat yang mengandung cocoa butter juga bisa mengharumkan badan, memberi nutrisi kulit, memperbaiki sirkulasi oksigen, dan peredaran darah tepi.
Bahan cokelat yang kaya antioksidan juga menjaga kelembaban kulit, sehingga cocok untuk kulit yang kering akibat AC.
5. Lulur Murut Bali
Lulur murut dibuat dari ramuan khas Bali yang mengandung minyak kelapa, kemiri, jahe, dan kunyit.
Kandungan dari bahan-bahan alami ini mampu mengangkat kotoran pada kulit, membersihkannnya dari bakteri, serta memiliki unsur stimulan alami dengan bahan penghangat tubuh.
Lebih dari itu, lulur ini dapat membuat kulit senantiasa lembap secara alami.
Cara lulurnya adalah dengan mencampurkan bubuk murut dengan air mawar hingga mencapai konsistensi adonan yang pekat.
Kemudian gosok dengan gerakan mengusap, sampai kotoran berjatuhan sehingga membersihkan sel-sel kulit mati.
6. Lulur teh
Bisa menggunakan daun teh hijau, teh hitam serta beras putih, lulur jenis ini bermanfaat untuk mengangkat sel kulit mati, kotoran dan debu.
Lebih dari itu, lulur ini juga akan memberikan nutrisi pada kulit, mencegah kulit keriput, jerawat, serta menghilangkan selulit.
Kadar antioksidan yang tinggi pada teh, mampu membuat kulit secara alami menghilangkan bekas jerawat dan noda-noda hitam.
Baca Juga: Mengenal Perawatan Kecantikan Tradisional Tangas Khas Betawi
7. Lulur Pepaya
Lulur pepaya terkenal dengan kandungan enzim yang tinggi, sehingga bisa menghaluskan kulit.
Selain itu, kandungan vitamin A, E, F, dan H dapat memberi nutrisi, serta mempertahankan elastisitas kulit.
Cara penggunaannya adalah dengan menghancurkan buah pepaya yang dicampur dengan kemiri yang sudah ditumbuk.
Kemudian gosokkan secara merata ke seluruh tubuh atau gunakan sebagai scrub.
8. Lulur Garam Laut
Ternyata selain untuk berendam, garam laut juga bisa digunakan untuk lulur atau scrub.
Pasalnya, garam laut bisa berfungsi sebagai antiseptik, karena kandungan mineralnya mampu menghilangkan bau badan dan gatal-gatal.
Cara meramunya adalah dengan mencampur 100 gram laut dengan 30 ml soy bean oil dan enam tetes aromaterapi.
Kemudian oleskan ke seluruh tubuh sambil digosokkan dengan gerakan memutar secara perlahan, sehingga kotoran yang melekat di kulit menjadi terlepas.
Baca Juga: Kulit Sehat Nggak Perlu Mahal, Yuk Coba 4 Resep Lulur Mandi Alami Ini!
9. Lulur Stroberi
Perlu diketahui bahwa ekstrak buah stroberi mengandung asam salisat, silika, serta vitamin B, C, E, dan K, yang berfungsi sebagai bahan eksfoliasi.
Menggunakan lulur stroberi ini dapat membuat kulit tetap lembut, lembab, serta kencang.
Cara meramunya adalah dengan menumbuh beberapa buah striberi yang telah dipisahkan dari tangkai dan daunnya, yang kemudian campurkan dengan susu segar.
Lulur ini pun bisa memberikan efek lembap tambahan dan menjadikan kulit lebih kenyal.
10. Lulur kopi
Bisa menggunakan kopi asal Bali yang dicampur dengan beras merah, ketan hitam dan beras putih, lulur ini berfungsi mengangkat kulit mati, kotoran, debu, serta memperbaiki sirkulasi oksigen dan peredaran darah.
Selain itu, lulur ini dapat menghilangkan rasa lelah kita serta meratakan tampilan selulit pada permukaan kulit.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Citra Narada Putri |
Editor | : | Citra Narada Putri |
KOMENTAR