Parapuan.co - Pekerja spesialis kebanyakan dipekerjakan karena keterampilan khusus di bidang tertentu yang mereka miliki.
Meski begitu, di dunia kerja terkadang para spesialis juga dituntut untuk menjadi generalis dan bisa multitasking.
The Guardian menyebutkan bahwa menurut survei, sebagian karyawan dengan keterampilan spesialis menganggap pekerjaan mereka bersifat generalis.
Direktur pelaksana di perusahaan PageGroup, Oliver Watson mengungkapkan hal tersebut bisa berisiko menciptakan generasi generalis.
Oliver menambahkan, hal itu dikhawatirkan akan menghambat individu mengembangkan keterampilan khusus dan kariernya sebagai spesialis.
Baca Juga: Ini Peluang Karier Seorang Spesialis yang Ahli di Satu Bidang Profesi
Lantas, pada dasarnya manakah yang paling dibutuhkan di dunia kerja antara keterampilan sebagai generalis atau spesialis?
Penjelasan dari para pakar sekaligus perwakilan dari perusahaan-perusahaan ternama di Inggris ini mungkin dapat membuka wawasanmu.
Bahwasanya, generalis cenderung mempunyai berbagai keterampilan dan pengalaman di berbagai disiplin ilmu dalam bidang mereka.
Sementara untuk spesialis, mereka biasa menginvestasikan waktu dan upaya untuk menjadi orang yang ahli dalam bidang tertentu.
Umumnya, seseorang berusaha untuk tidak terlihat terlalu "umum" dalam CV yang digunakan untuk melamar pekerjaaan.
"Biasanya, keterampilan khusus lebih dihargai karena lebih sulit untuk diajarkan," ungkap Nannette Ripmeester, pendiri Expertise in Labor Mobility.
Menurut survei yang dilakukan PageGroup, sebanyak 23% orang mengatakan iklim ekonomi bertanggung jawab atas peran mereka sebagai generalis.
Nannette Ripmeester menyetujui hal tersebut dan berujar, "Banyak orang melakukan hal-hal yang tidak sepenuhnya merupakan bagian dari pekerjaannya."
Konsultan SDM di People Vision, Alyson Pallowe menuturkan, sebagian besar perusahaan lebih suka membayar seorang spesialis yang pandai di bidangnya.
Akan tetapi, menjadi generalis juga memberi kesempatan yang sama sebagai ujian sebelum memiliki spesialisasi tertentu.
Baca Juga: Bedanya Profesi Generalis Kim Seon Ho dan Spesialis Shin Min Ah di Hometown Cha-Cha-Cha
"Memiliki berbagai pengalaman dan keahlian berbeda memungkinkan karyawan mengidentifikasi peran ideal mereka dari waktu ke waktu, dan kemudian mencari pekerjaan spesialis," terang Dominic Wyld dari Guardian.
"Misalnya, orang yang bekerja di sejumlah area berbeda di perusahaan sebelum diidentifikasi sebagai spesialis di satu area tertentu," tambah Dominic.
Dari keterangan di atas, bisa disimpulkan bahwa kebutuhan dunia kerja akan karyawan generalis dan spesialis berbeda.
Suatu ketika seorang generalis perlu mempelajari spesifikasi khusus yang menjadi kebutuhan utama perusahaan.
Di sisi lain, seorang spesialis juga mesti mampu mengerjakan hal lain walau mungkin bukan menjadi bagian dari keahlian mereka.
Keputusan menjadi seorang generalis atau spesialis ada di tanganmu, ya. (*)
(*)
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Arintha Widya |
Editor | : | Aulia Firafiroh |
KOMENTAR