Parapuan.co - HPV atau human papillomavirus sering disebut sebagai virus penyebab kanker serviks.
HPV sendiri sebenarnya sekelompok virus yang terdiri dari lebih dari 150 virus. HPV ini dapat menyebabkan masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan lho, Kawan Puan.
Setidaknya ada 40 tipe virus yang bisa ditularkan ke orang melalui kontak intim, termasuk penularan melalui berhubungan seksual.
Infeksi HPV menjadi infeksi menular seksual yang paling umum dialami. Infeksi ini dapat terjadi pada laki-laki dan perempuan lho, Kawan Puan.
Meski begitu, sebagian besar HPV tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya.
Tetapi, kita tetap perlu waspada karena terdapat pula beberapa jenis HPV penyebab kutil kelamin, bahkan ada virus HPV yang menyebabkan perubahan sel yang pada akhirnya dapat berkembang menjadi kanker.
Baca Juga: 5 Tips Memilih Psikolog yang Tepat untuk Bantu Atasi Masalah Kesehatan Mental
Oleh karena itu, penting bagi Kawan Puan untuk melakukan beberapa upaya pencegahan agar terhindari dari masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yang disebabkan oleh infeksi HPV.
Melansir dari laman Everyday Health pada Selasa (12/10/2021), berikut beberapa cara pencegahan infeksi HPV yang bisa dilakukan:
1. Vaksinasi HPV
Hal pertama yang perlu dilakukan agar terhindar dari infeksi HPV adalah melakukan vaksinasi HPV.
Vaksinasi HPV menjadi langkah penting untuk dilakukan agar kesehatan organ intim kita terjaga dan terlindung dari jenis HPV yang bisa menyebabkan kanker serviks.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) bahkan merekomendasikan agar semua anak laki-laki dan perempuan divaksinasi pada usia 11 atau 12 tahun.
Vaksinasi dianjurkan sedini mungkin sebelum seseorang aktif secara seksual dan kemungkinan terpapar jenis HPV menjadi lebih besar.
Perlu diketahui bahwa vaksin ini disetujui penggunaannya pada perempuan maupun laki-laki berusia 9 hingga 45 tahun.
2. Tidak Berhubungan Seksual di Usia Muda
Semakin muda usia seseorang saat memulai berhubungan seksual, maka akan semakin besar risiko mereka terinfeksi HPV jika terpapar virus.
Kelompok usia dengan prevalensi infeksi HPV paling tinggi berada di rentang usia 15 dan 25 tahun lho, Kawan Puan.
Selain itu, cara terbaik untuk melindungi diri dari masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan seperti HPV adalah dengan melakukan vaksinasi seperti poin sebelumnya. Vaksinasi diberikan dalam 2-3 dosis selama 6 sampai 12 bulan.
Baca Juga: Kenali Ini 4 Jenis Radang Sendi, Penyakit Arthritis yang Umum
Selain itu, penggunaan kondom dari awal hingga akhir berhubungan seksual juga dapat menurunkan risiko infeksi HPV.
Pastikan kamu dan pasangan jujur satu sama lain tentang riwayat seksual satu sama lain.
Perlu diingat bahwa siapa saja dapat terinfeksi HPV. Sebab, hanya perlu satu pasangan yang terinfeksi untuk menularkan virus ke orang lain. Oleh karan itu, kejujuran riwayat seksual dibutuhkan.
3. Terapkan Gaya Hidup Sehat
Hingga kini memang belum ada pola makan tertentu yang terbukti ampuh mencegah masalah kesehatan organ intim seperti infeksi HPV.
Meski begitu, terdapat bukti bahwa mengikuti pola makan nabati yang sehat dan kaya vitamin juga mineral alami dapat memperkuat sistem kekebalan.
Selain itu, makan makanan sehat juga melindungi tubuh dari perkembangan virus penyebab penyakit kanker.
Untuk mencoba hidup sehat, coba lakukan diet sehat yang rendah lemak jenuh dan gula. Jangan lupa konsumsi buah dan sayuran, melakukan aktivitas fisik secara teratur, dan hindari merokok.
Menerapkan gaya hidup sehat dengan memastikan tubuh tetap dalam kondisi baik dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga mampu melawan infeksi virus.
4. Lakukan Pemeriksaan Rutin
Pada sebagian perempuan, infeksi HPV dapat menyebabkan displasia serviks atau perubahan abnormal pada sel-sel serviks.
Displasia serviks dapat berkembang menjadi kanker serviks, tetapi hal ini dapat dicegah dengan melakukan deteksi dan pengobatan dini.
Baca Juga: Terlalu Banyak Makan Ayam Bisa Bahaya bagi Kesehatan, Salah Satunya Picu Kolesterol
Terdapat dua tes yang bisa dilakukan untuk memeriksa kanker serviks atau melihat adanya infeksi HPV pada serviks sebagai upaya pencegahan infeksi HPV.
- Tes Pap yang melibatkan pengumpulan sel dari serviks dan memeriksanya di bawah mikroskop untuk mencari ada atau tidaknya kelainan.
- Tes HPV yang melibatkan pengumpulan sel dari serviks tetapi memeriksa virus, bukan sel abnormal.
American Cancer Society (ACS) menganjurkan agar perempuan berusia 21 hingga 29 tahun melakukan tes Pap setiap tiga tahun sekali tanpa tes HPV karena infeksi HPV sangat umum pada kelompok usia ini.
Tes HPV disarankan untuk perempuan yang memiliki hasil tes Pap abnormal.
Untuk perempuan berusia 30 hingga 65 tahun, ACS menyaranakan untuk melakukan tes HPV bersama dengan tes Pap setiap lima tahun sekali.
Demikian pencegahan infeksi HPV untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yang bisa Kawan Puan lakukan.
(*)
Source | : | Everyday Health |
Penulis | : | Ratu Monita |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR