Parapuan.co - Luna Maya seolah tak pernah luput dari perhatian publik.
Selain masalah kariernya, kisah percintaan perempuan 38 tahun ini juga tak luput dari sorotan.
Terlebih hingga setelah putus dari Reino Barack dan ditinggal menikah sang mantan beberapa tahun lalu.
Kabar pernikahan Luna pun tampak selalu ditunggu oleh para penggemarnya.
Meski begitu, Luna masih betah sendiri dan mengaku tak merisaukan usia saat menikah.
Hal ini karena di usianya yang sudah menjelang 40 tahun ini, Luna mengaku telah melakukan egg freezing.
"Aku tuh enggak pernah berpikir umur satu masalah atau kayak dikejar umur," cerita Luna Maya, dikutip dari kanal YouTube Venna Melinda Channel.
"Sebagai perempuan ada biological ticking secara kalau ingin menjadi seorang ibu. Tapi aku udah freeze egg," lanjut perempuan 38 tahun itu.
Lalu apa itu egg freezing seperti yang dilakukan Luna Maya?
Baca Juga: Bikin Heboh, Luna Maya Mengaku Rela Jadi Istri Kedua Asal Dinikahi Pria Ini
Mengutip dari Mayo Clinic, egg freezing atau yang juga dikenal sebagai kriopreservasi oosit matang, adalah metode yang digunakan untuk menyelamatkan kemampuan perempuan untuk hamil di masa depan.
Telur yang diambil dari ovarium dibekukan tanpa dibuahi dan disimpan untuk digunakan nanti.
Telur beku dapat dicairkan, dikombinasikan dengan sperma di laboratorium dan ditanamkan di rahim pemiliknya (fertilisasi in vitro).
Mengapa melakukan egg freezing?
Pembekuan telur mungkin bisa menjadi pilihan jika Kawan Puan belum siap untuk hamil sekarang tetapi ingin mencoba memastikan kamu bisa hamil nanti.
Berbeda dengan pembekuan telur yang dibuahi (kriopreservasi embrio), egg freezing tidak memerlukan sperma karena telur tidak dibuahi sebelum dibekukan.
Sama seperti pembekuan embrio, kamu harus menggunakan obat kesuburan untuk membuatmu berovulasi sehingga kamu akan menghasilkan banyak telur untuk diambil.
Kawan Puan mungkin mempertimbangkan pembekuan telur jika:
Baca Juga: Dibanding Negara Tetangga, Program Bayi Tabung di Indonesia Makin Diminati
Kamu dapat menggunakan telur beku untuk mencoba mengandung anak dengan sperma dari pasangan atau donor sperma.
Risiko
Meski dapat menjadi salah satu cara, namun egg freezing juga membawa berbagai risiko, termasuk:
1. Kondisi yang berhubungan dengan penggunaan obat kesuburan
Terkadang, penggunaan obat kesuburan suntik, seperti hormon perangsang folikel sintetis atau hormon luteinizing untuk menginduksi ovulasi, dapat menyebabkan ovarium menjadi bengkak dan nyeri segera setelah ovulasi atau pengambilan sel telur (ovarium hyperstimulation syndrome).
Tanda dan gejala termasuk sakit perut, kembung, mual, muntah dan diare.
Bahkan yang lebih jarang adalah kemungkinan mengembangkan bentuk sindrom yang lebih parah yang dapat mengancam jiwa.
2. Komplikasi prosedur pengambilan telur
Baca Juga: Simak! Ini 5 Tips Menjaga Kesehatan agar Inseminasi Buatan Sukses
Penggunaan jarum aspirasi untuk mengambil telur menyebabkan perdarahan, infeksi atau kerusakan pada usus, kandung kemih atau pembuluh darah.
3. Risiko emosional
Egg freezing dapat memberikan harapan untuk kehamilan di masa depan, tetapi tidak ada jaminan keberhasilan.
Jika kamu menggunakan telur beku untuk memiliki anak, risiko keguguran terutama akan didasarkan pada usia saat telur dibekukan.
Perempuan yang lebih tua memiliki tingkat keguguran yang lebih tinggi, terutama karena memiliki sel telur yang lebih tua.
Penelitian hingga saat ini belum menunjukkan peningkatan risiko cacat lahir pada bayi yang lahir akibat pembekuan sel telur.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan tentang keamanan pembekuan telur.
(*)
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
KOMENTAR