Parapuan.co- Sebelumnya sempat viral sebuah petisi yang bertajuk Ibu Tunggal Berhak Namanya Ditulis di Ijazah Anak, Stop Diskriminasi di Dunia Pendidikan!.
Petisi tersebut ternyata diinisiasikan oleh Poppy R. Dihardjo atau yang akrab disapa Poppy.
Mengutip dari Parapuan.co pada Minggu (5/12/2021), jauh sebelum membuat petisi, Poppy sudah lama terjun di dunia pergerakan perempuan.
"Sebenarnya aku sudah concern ke dunia isu perempuan sejak kuliah. Cuma dulu nggak pernah tahu cari teman di mana yang punya pemikiran yang sama," ujar Poppy.
Ia mengaku tertarik memperdalam isu perempuan berawal dari pengalaman hidupnya.
"Aku tertarik dengan isu perempuan, juga berawal dari apa yang aku rasakan di rumah. Aku lahir di keluarga Jawa yang artinya perempuan itu kelas dua dibanding anak laki-laki," tambah ibu satu anak ini.
Tak hanya mengalami diskriminasi saat akan mengurus ijazah anaknya, Poppy juga mengaku mendapatkan diskriminasi sejak kecil karena ia terlahir sebagai perempuan.
"Semua anak laki-laki di keluargaku itu sarjana dan insinyur. Sedangkan semua anak perempuan di keluargaku putus sekolah kecuali aku. Bahkan kakak perempuanku sampai disuruh berhenti kuliah dan mengalah untuk sekolah kakakku yang laki-laki," cerita Poppy.
Sejak SMP, ia mengaku sudah dibiayai kakaknya karena sang ayah sudah tiada.
Ia bahkan harus meyakinkan sang kakak untuk membiayai pendidikannya.
"Aku sendiri hanya berhasil dibiayai sampai D3, itu pun berderai air mata sampai aku mohon-mohon "Nggak akan rugi nguliahin aku. Kalau aku hanya lulus SMA, kemungkinan kesempatanku punya pekerjaan dan karier yang bagus akan rendah. Sebelum lulus kuliah, aku juga akan cari uang sendiri untuk membiayai kuliahku". Dan itu kejadian," tambahnya.
Source | : | Parapuan.co |
Penulis | : | Aulia Firafiroh |
Editor | : | Aulia Firafiroh |
KOMENTAR