Parapuan.co - Vaping adalah saat kamu menggunakan perangkat elektronik genggam untuk menghirup kabut (uap) ke paru-paru.
Rokok elektrik, pena vape, atau sistem pengiriman nikotin elektronik lainnya memanaskan cairan nikotin, perasa, propilen glikol, dan zat tambahan lainnya menjadi aerosol yang dihirup melalui corong.
Menggunakan vape dapat menyebabkan masalah pernapasan, kerusakan organ, kecanduan, dan kondisi lainnya.
Vaping bekerja dengan memanaskan cairan dalam perangkat kecil sehingga kamu dapat menghirupnya ke dalam paru-paru.
Kabut dari rokok elektrik mengandung partikel nikotin, perasa, dan zat lain yang tersuspensi di udara. Kamu menghirup partikel-partikel ini ke dalam mulut dari corong, di mana mereka masuk ke tenggorokan dan paru-paru.
Sebagian besar jenis rokok elektrik memiliki:
Perbedaan Vaping dan Merokok
Vaping dan merokok sama-sama melibatkan menghirup nikotin dan zat lain ke dalam paru-paru. Rokok elektrik memanaskan cairan untuk membuat aerosol; rokok membakar tembakau, yang menghasilkan asap.
Apakah vape lebih buruk dari rokok?
Baca Juga: Viral Rokok di Baju Disebut Sebabkan Pneumonia pada Bayi, Ini Kata Dokter
Vaping sering dianggap lebih aman daripada merokok, tetapi vaping juga menyebabkan masalah kesehatan. Vaping dan merokok sama-sama membuat ketagihan dan membawa bahan kimia yang berpotensi berbahaya ke dalam tubuh.
Tingkat banyak bahan kimia ini lebih tinggi saat kamu membakar tembakau.
Bahaya Vape
Bahaya vaping termasuk kerusakan paru-paru dan organ lainnya, masalah pernapasan, kecanduan, dan lainnya. Orang cenderung menganggap vaping sebagai "lebih aman" daripada merokok, tetapi itu tidak aman.
Berikut ini beberapa bahaya pengguanaan vape untuk kesehatan, seperti dikutip dari Cleveland Clinic:
1. Kecanduan
Nikotin sangat adiktif. Itu menyebabkan perubahan di otak sehingga Anda menginginkan lebih banyak nikotin. Kamu mungkin tidak dapat berhenti vaping jika kamu ingin atau jika mulai menyebabkan masalah kesehatan. Bahkan e-liquid yang mengatakan bebas nikotin mengandung sedikit nikotin.
2. EVALI (rokok elektrik, atau vaping, penggunaan produk terkait cedera paru-paru)
Baca Juga: Penyebab Angka Kasus Kanker Paru Tinggi di Indonesia, Rokok Jadi Masalah Utama
EVALI adalah kondisi paru-paru serius yang disebabkan oleh vaping. Ini menyebabkan kerusakan luas pada paru-paru dan memberi gejala seperti batuk, sesak napas, dan nyeri dada. EVALI bisa berakibat fatal.
3. Asma
Vaping dapat membuatmu lebih mungkin terkena asma dan kondisi paru-paru lainnya. Ini dapat memperburuk asma Anda yang ada.
4. Paru-paru Parut
Diacetyl, bahan kimia yang digunakan dalam beberapa perasa, dapat menyebabkan obliterans bronkiolitis ("paru-paru popcorn"). Bronchiolitis obliterans menyebabkan jaringan parut permanen di paru-paru.
5. Kerusakan Organ
Selain paru-paru, nikotin dan zat lain dalam e-liquid dapat melukai jantung dan otak. Kami tahu nikotin dapat merusak perkembangan otak, meningkatkan tekanan darah, dan mempersempit pembuluh darahmu.
6. Merokok
Banyak orang mulai vaping dan akhirnya merokok, yang mengandung bahan kimia berbahaya dalam jumlah lebih tinggi.
Baca Juga: Benarkah Vaping Bisa Sebabkan Kanker Paru? Begini Jawaban Dokter Spesialis
7. Eksposur Bekas
Vaping tidak menghasilkan asap, tetapi orang-orang di sekitar terpapar nikotin dan bahan kimia lainnya saat kamu menggunakan vape.
8. Ledakan
Ada insiden baterai di perangkat vaping meledak dan menyebabkan cedera serius dan luka bakar.
9. Kanker
Beberapa bahan dalam e-liquid diketahui menyebabkan kanker.
(*)
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
KOMENTAR