Parapuan.co - Kawan Puan pasti sudah tak asing dengan sosok aktor Ganindra Bimo.
Aktor tampan satu ini tengah jadi sorotan karena film terbarunya, 13 Bom di Jakarta yang sedang tayang di bioskop.
Ia pun kini tengah banyak muncul jadi bintang tamu dalam berbagai acara talkshow. Selain bicara soal filnya, Ganindra Bimo juga membahas soal masalah kesehatan yang pernah dialaminya beberapa waktu lalu.
Ternyata, beberapa waktu lalu sebelum menjalani syuting film action ini, suami Andrea Bimo iki sempat menderita penyakit yang cukup parah.
Ganindra Bimo bahkan mengaku dirinya sudah tak bisa merasakan tangannya dan pengelihatannya pun mulai blur.
Hingga semakin lama dirasakan semakin sakit di bagian pundak sampai pinggang.
Setelah memeriksakan diri ke dokter, Ganindra Bimo ternyata divonis menderita HNP atau Hernia Nukleus Pulposus alias saraf kejepit.
Bimo mengaku dirinya mengalami saraf kejepit di tiga level di ruang sendinya.
Karenanya, aktor kelahiran 29 Maret 1987 ini harus menjalani operasi untuk perawatan penyakitnya itu.
Baca Juga: Ini Dia Gejala Saraf Kejepit yang Harus Diwaspadai Agar Tak Seperti Hanung Bramantyo
Lalu apa itu sebenarnya HNP yang dialami Bimo hingga harus menjalani operasi?
Herniasi Nukleus Pulposus
Mengutip dari Synergy Spine & Orthopedics, HNP nyeri dapat disebabkan oleh hernia nukleus pulposus, juga disebut sebagai herniasi atau diskus tergelincir dan sangat umum terjadi pada sebagian besar populasi.
Hernia nukleus pulposus terjadi ketika inti lunak dari cakram mulai bocor keluar dari dalam annular fibrosus, selubung luar cakram yang keras.
Hal ini sering kali terjadi sebagai akibat dari penuaan alami, di mana cakram secara teratur kehilangan kandungan airnya dan menjadi rentan terhadap dehidrasi dan mulai rusak.
Herniasi nukleus pulposus tanpa nyeri atau gejala lainnya. Hernia nukleus pulposus hanya terlihat ketika material cakram yang tergeser mengganggu integritas struktural tulang belakang atau mulai memengaruhi saraf, ligamen, dan jaringan di sekitarnya.
Diskus dengan hernia nukleus pulposus biasanya selalu dapat berhasil diobati atau diperbaiki dengan perawatan dan pengobatan yang tepat.
Penyebab Herniasi Nukleus Pulposus
Baca Juga: Bisa Dialami Anak, Ini Penjelasan dan Gejala Penyakit Hernia Inguanalis
Herniasi nukleus pulposus paling sering disebabkan oleh usia dan degenerasi yang terjadi seiring berjalannya waktu. Faktor lain yang dapat mempercepat kerusakan akibat hernia nukleus pulposus termasuk:
Gejala Hernia Nukleus Pulposus
Meskipun hernia nukleus pulposus tidak menunjukkan gejala, nukleus yang menonjol dapat menekan saraf di dekatnya atau sumsum tulang belakang, terkadang menyebabkan kerusakan saraf yang serius dan harus segera ditangani.
Gejala hernia nukleus pulposus juga serupa dengan gejala penyakit tulang belakang dan punggung serius lainnya, termasuk kanker, stenosis tulang belakang, dan degenerasi sendi facet.
Oleh karena itu, penting dan mungkin sangat penting untuk mendapatkan diagnosis komprehensif sesegera mungkin.
Gejala hernia nukleus pulposus dapat meliputi:
• Nyeri kronis dan ketidaknyamanan.
• Nyeri yang menjalar ke jalur saraf.
• Nyeri yang menjalar hingga ekstremitas.
• Mati rasa.
• Kelemahan otot.
• Sensasi kesemutan.
• Sensasi “kesemutan”.
• Reaksi refleks otot yang tidak normal.
• Hilangnya koordinasi.
Ketika saraf tertentu tertekan, hernia nukleus pulposus dapat menyebabkan demam dan inkontinensia kandung kemih atau usus.
Nah, itu dia tadi beberapa hal mengenai hernia nukleus pulposus seperti yang dialami Gandindra Bimo, temasuk gejala yang perlu diwaspadai.
Jika gejala ini terjadi, segera dapatkan bantuan medis karena dapat mengindikasikan keadaan darurat yang mengancam nyawa.
Baca Juga: Mengenal Gejala Hernia, Penyakit yang Sebabkan Ayah Ayu Ting Ting Harus Operasi
(*)
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
KOMENTAR