Parapuan.co – Skandal besar mengguncang industri hiburan Amerika Serikat dengan penangkapan rapper P Diddy atas tuduhan berat.
Selain perdagangan manusia dan pemerasan, muncul tuduhan pelecehan seksual yang melibatkan sejumlah artis ternama, termasuk Justin Bieber sebagai salah satu korbannya.
Kasus ini membuka mata publik bahwa pelecehan seksual tidak hanya terjadi pada perempuan.
Pelecehan seksual juga dapat menimpa laki-laki, bahkan di kalangan selebriti yang memiliki pengaruh besar.
Melansir PARAPUAN, Justin Bieber dilaporkan mengalami pelecehan seksual di masa awal kariernya, ketika ia masih berusia 15 tahun.
Pada usia tersebut, Bieber berada di bawah asuhan label milik Usher dan sering kali diajak oleh P Diddy untuk bergaul dengan musisi ternama.
Publik bahkan menganggap P Diddy sebagai salah satu mentor Justin Bieber tidak hanya dalam karier, hubungan mereka juga terlihat dekat di kehidupan pribadi.
P Diddy dan Justin Bieber sering menghabiskan waktu bersama untuk berlibur.
Hubungan yang awalnya terlihat profesional dan akrab ini, justru belakangan menyimpan kegelapan yang tidak pernah diketahui banyak orang.
Baca Juga: Mengenali Trauma Bonding dalam Putus-Nyambung Hubungan P Diddy dan Sang Mantan
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, khususnya setelah pernikahannya dengan Hailey Baldwin, Justin Bieber dan P Diddy jarang terlihat bersama.
Bieber kini lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarganya, terutama setelah memiliki anak.
Melansir dari jatim.tribunnews.com beredar juga teori konspirasi bahwa Justin Bieber menyiratkan perilaku P Diddy dalam lagunya yang berjudul Yummy.
Lagu tersebut diduga sebagai upaya Bieber untuk memberikan petunjuk kepada publik terkait kasus P Diddy.
Spekulasi bahwa Justin Bieber menjadi korban semakin ramai dibicarakan setelah tersebar video yang memperlihatkan P Diddy.
Mengklaim bahwa ia menghabiskan 48 jam bersama Bieber ketika penyanyi tersebut masih remaja.
Keterlibatan Justin Bieber dalam lingkaran sosial P Diddy, yang kini terjerat berbagai tuduhan kriminal, membawa kembali ingatan publik tentang masa-masa awal karier sang bintang.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa pelecehan seksual tidak memandang gender atau status sosial. Baik laki-laki maupun perempuan, bisa menjadi korban.
Baca Juga: Menyorot Kasus P Diddy, Ini Ciri Laki-Laki yang Berpotensi Lakukan Kekerasan Seksual
Namun seringkali laki-laki merasa enggan untuk mengungkapkan pengalaman mereka karena stigma sosial yang melekat.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mankind UK, seperti melansir The Guardian, sekitar setengah dari laki-laki pernah mengalami pengalaman seksual yang tidak diinginkan atau tanpa persetujuan.
Temuan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa 9 persen orang yang mengidentifikasi diri sebagai laki-laki mengatakan bahwa mereka telah diperkosa atau diserang dengan cara penetrasi.
Di sisi lain, 14 persen telah dipaksa atau ditekan untuk melakukan aktivitas seksual, dan 21 persen telah melakukan aktivitas seksual dengan orang dewasa saat masih di bawah usia legal untuk melakukan persetujuan.
Lebih lanjut, responden kemudian ditanya apakah mereka telah mengalami 15 kategori aktivitas seksual yang tidak diinginkan atau tanpa persetujuan.
Mankind UK mengatakan banyak laki-laki yang mengalami hal tersebut sering merasa tidak mampu membicarakannya.
Ironisnya, sering kali butuh waktu puluhan tahun bagi para korban untuk memberi tahu siapapun tentang apa yang telah terjadi pada mereka.
Dugaan skandal P Diddy yang melibatkan Justin Bieber, ditambah dengan data dari Mankind UK, menunjukkan bahwa siapa saja bisa menjadi korban pelecehan seksual.
Jika Kawan Puan mengalami atau mengetahui seseorang menjadi korban, segera laporkan ke pihak berwajib.
Baca Juga: P Diddy Diduga Lakukan Kekerasan Seksual, Ini Trauma yang Bisa Dirasakan Korban
(*)
Source | : | Parapuan |
Penulis | : | Tim Parapuan |
Editor | : | Citra Narada Putri |
KOMENTAR