Jarang sekali film menayangkan cerita yang menunjukkan kalo cewek itu hebat. namun film Pertaruhan membuktikan bahwa cewek juga bisa nolong pacarnya bahkan keluarganya! Ini reviewnya!
Film Pertaruhan ini punya cerita soal persaudaraan laki-laki, Ibra 24thn (Adipati Dolken), Elzan 21 thn (Jefri Nichol), Amar 19 thn (Aliando Syaried), dan yang paling bungs Ical 16thn (Hiulio Parengkuan).
Mereka hidup sederhana bersama seorang bapak (Tio Pakusadewo) yang juga seorang satpam di sebuah Bank. Walaupun gajinya sebagai satpam tidak seberapa tetapi Bapak empat orang cowok ini sangat loyal dan berdedikasi tinggi pada pekerjaannya.
Keluarga ini sudah kehilangan sosok Ibu sejak Ical dilahirkan. Kehilangan istri yang biasa mengurus rumah dan anak-anak membuat sang Bapak gamang dalam membesarkan anak-anaknya.
Hubungan bapak dengan ketiga anaknya yang remaja ini sangat tidak harmonis dan seringkali terjadi pertengkaran di antara mereka. Kecuali Ical yang masih bersekolah di bangku SMP, meski nakal dia yang paling tahu kondisi ayahnya.
Sementara hubungan bapak dengan Ibra yang bekerja sebagai tukang pukul di sebuah klab murahan, Elzan, anak kedua juga bekerja di sebuah tempat karaoke sebagai cleaning service, dan Amar jadi pengangguran yang hobinya cuma nongkrong bersama teman-temannya.
Suatu waktu, mereka tahu kalau ayah mereka jatuh sakit dan membutuhkan pertolongan dana untuk pengobatan. Kabar mendadak ini bikin Ibra kesal. Ibra nggak perna tahu kalau bapaknya sakit-sakitan.
Belakangan, Ibra dapat informasi kalo bapaknya selama ini hanya berpura-pura pergi bekerja padahal kenyataannya bapaknya sudah diberhentikan dari pekerjaannya sebagai satpam Bank. Kebencian Ibra pada sang bapak luruh ketika sosok yang dikenalnya sangat kuat dan tegas itu kini berubah lemah tak berdaya.
Ibra lalu mengumpulkan saudara-saudaranya untuk mencari jalan keluar penyembuhan sang Ayah. Ibra lalu berusaha mendatangi Bank tempat Ayahnya yang sudah bekerja mendedikasikan hidupnya nyaris setengah dari usianya. Ibra berharap Bank itu mau membantu. Tapi justru yang Ibra dapat hanya penolakan dan penghinaan.
Merasa dunia nggak adil, Ibra memutuskan untuk mencari duit dengan menghalalkan segala cara, yaitu mencuri. Usulnya itu sempat membuat kaget saudara-saudaranya. Tapi Ibra menambahkan bahwa mereka tidak punya banyak waktu lagi untuk menyembuhkan sang Ayah. Terlebih Bank itu sudah berbuat tidak adil dengan memecat Ayah mereka begitu saja.
Mulailah mereka mengatur strategi. Semakin hari mereka menjadi semakin tegang dan serius. Seringkali hal itu membuat mereka menjadi bertengkar. Mengetahui niat Ibra untuk merampok Bank membuat hubungan Ibra dan Jamila, fighter cewek di ajang taruhan tinju gea di kampung itu rusak. Jamila sangat takut usaha Ibra itu membahayakan nyawanya dan kedua adiknya. Tapi niat Ibra sudah teguh.
Pertaruhan itu pun terjadi. Menanti siapa yang bakal menang dan siapa yang jadi pemenang?
”Film ini punya sudut pandang berbeda tentang perjalanan seorang single parent, kalo biasanya tentang ibu dan anak, ini yang special adalah perjuangan single fighter ayah,” kata Giulio mencoba memberi gambaran singkat.
”Film ini ngeliatin penonton soal hubunga ayah dan anak-an aknya dari sudut pandang Laki-laki. Campru aduk sih rasanya, intinya kalo keluar dari bioskop kita bakal sayang sama orangtua,” kata Nichol melanjutkan testimoni. (Sobri)
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka