Grid.ID - Kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia menjadi sorotan publik Tanah Air.
Salah seorang yang ikut kecipratan perhatian adalah Pangeran Fahad bin Fasial Al Saud.
Melalui akun Instagramnya, dia menyatakan apresiasinya.
"Terima kasih kepada semua perhatian yang datang dari Indonesia saat ini.
Salam juga untuk teman-teman di Bali," ujar Fahad dalam caption foto yang menyertai screenshot artikel sebuah situs lokal tentang dirinya.
Dia memang pernah merayakan pergantian tahun di Pulau Dewata itu.
Siapakah gerangan Fahad? Dia adalah salah satu pangeran dari Kerajaan Arab Saudi.
Menurut keterangan di situs House of Saud, Fahad merupakan cucu dari kakak laki-laki Raja Arab Salman.
Seperti yang dilansir Grid.ID dari tribunnews.com, Sebagai pangeran keturunan dinasti Al-Saud, Fahad sebenarnya bisa ongkang-ongkang kaki sambil santai di istana, menikmati harta yang melimpah.
Bekerja di Facebook
Namun, seperti beberapa orang muda lainnya dari keluarga Kerajaan Arab Saudi, dia memilih untuk berkiprah di dunia luar.
Fahad memperoleh gelar sarjana teknik mesin dari Universitas Stanford di Amerika Serikat.
Usai kuliah, Fahad bekerja di Facebook Arab sebagai Head of User Operations.
Dia adalah salah satu tokoh di balik peluncuran Facebook dalam versi bahasa Arab pada 2009 lalu.
Kelak, jejaring sosial itu bakal berperan besar dalam melancarkan revolusi Arab Spring yang mulai bergulir pada akhir 2010.
"Media sosial adalah alat dan Tidak berbeda dari telepon, televisi, atau palu," kata Fahad dalam sebuah wawancara yang dirangkum dari Business Insider, Rabu (1/3/2017).
"Namun, memang, (media sosial) memaksa banyak orang untuk lebih transparan dan bertanggung jawab atas apa yang mereka katakan," lanjutnya.
Meski hanya bekerja di Facebook selama 2 tahun hingga 2011,Facebook rupanya meninggalkan kesan di hati Fahad.
Dia merasa penyebaran jejaring sosial telah ikut mendorong inovasi dan teknologi entrepreneurship di Timur Tengah dan belahan dunia lainnya.
Dirikan Startup
Fahad pun kemudian mendirikan sejumlah startup teknologi, antara lain New Arabic Media (Na3M) Games dan Appiphany.
Na3M bergerak di bidang pengembangan game dengan nuansa Arab.
Sementara itu, Appiphany lebih diarahkan ke aplikasi untuk penggemar media sosial.
Salah satu software terpopulernya adalah InstaFeed, yang memungkinkan pengguna membagi teman yang di-follow ke dalam kanal-kanal spesifik yang bisa diaktifkan dan dimatikan.
Meski menyandang gelar "pangeran" di depan namanya, tidak berarti penampilan sehari-hari Fahad cenderung serius dan kaku.
Sebaliknya, feed Instagram Fahad banyak menampilkan dirinya dalam pakaian kasual, entah sekadar mengenakan kaus atau topi.
Di lain waktu, Fahad kerap tampil fashionable, dengan aneka gaya rambut yang tak jarang dicat warna-warni.
Dalam beberapa kesempatan, dandanannya malah bisa dibilang agak nyentrik.
Misalnya ketika dia menghadiri festival Burning Man di gurun pasir Nevada, Amerika Serikat, tahun 2015 lalu.
Belakangan, Fahad melalui startup besutannya, Na3M, memperkenalkan komik dengan nama tokoh utama wanita yang dijadikan judul, Latifa.
Fahad berperan sebagai penulis cerita dalam komik yang kali pertama diluncurkan di Saudi Comic Con di Jeddah.
Dia bekerja sama dengan Stan Berkowitz, yang dikenal melalui kartun Batman Beyond dan Justice League.
"Melihat Latifa mewujud dalam bentuk nyata seolah melihat anak saya lulus dari sekolah," komentar Fahad dalam wawancara lain dengan Arab News.
Hal itu tak mengherankan sebab Fahad memang sudah menyukai komik sedari kecil.
Dia tumbuh besar sambil ditemani tokoh-tokoh macam Psylocke dan Storm dari seri X-Men.
Fahad bahkan mengaku belajar bahasa Inggris dari komik.
Komik Latifa besutan Fahad dikisahkan mengandung kritik sosial.
Misinya mengangkat derajat perempuan agar tak "terpenjara" oleh norma sosial masyarakat.
Latifa sendiri adalah bagian dari proyek lebih besar bertajuk Saudi Girls Revolution Comics.
"Revolusi yang hendak saya mulai adalah mengambil kembali identitas kita.
Memberikan kesempatan kepada para perempuan Arab, khususnya dari Saudi, yang secara global sudah dikotakkan melalui tekanan dan regresi," ujarnya.
Tahun ini, Pangeran Fahad genap berumur 34 tahun.
Dia bermukim di Los Angeles, Amerika Serikat, dan turut bekerja sebagai konsultan Pemerintah Arab Saudi dalam bidang teknologi cyber dan program-program kepemudaan.
Fahad berangan-angan suatu saat bisa membuat negerinya menjadi salah satu pemimpin dan pemberi kontribusi terbesar bagi dunia.
"Ada banyak peluang bagi saya untuk loncat ke berbagai industri.
Saya berharap bisa memperkenalkan Timur Tengah ke dunia dengan cara yang benar," ujarnya.
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri