Grid.ID - Di Nepal, perempuan tidur di gubuk yang jauh dari keluarga mereka ketika mereka berada di masa menstruasi.
Para wanita yang dibuang dari rumah mereka karena mereka menjalani ritual Hindu kuno, Chhaupadi.
Di dalam gubuk itu, hanya ada dinding tipis untuk menahan dingin dan mereka juga dilarang menyentuh makanan, pria, ternak dan ikon agama.
Di bawah gubuk yang dikenal sebagai
, wanita yang diasingkan menyalakan api kecil untuk menghangatkan diri.
Asapnya naik ke dalam gubuk hingga membuat mata air wanita yang ada di dalamnya berair.
Dalam berita yang ditulis oleh AFP (Agence France-Presse), kantor berita Perancis yang dikutip oleh Grid.ID mengatakan bahwa ada 2 wanita meninggal karena menghirup asap setelah menyalakan api untuk kehangatan.
Insiden ini telah memacu dorongan untuk mengakhiri segera mengakhiri praktek ritual kuno ini.
Chhaupadi dilarang pada dekade lalu namun ada undang-undang baru untuk memaksa wanita untuk mengikuti ritual.
Banyak usaha-usaha sebelumnya berusaha untuk menghentikan tradisi chhaupadi tetapi gagal.
Di ibukota Kathmandu, tiga dari empat rumah berlatih menerapkan ritual ini.
Caranya, melalukan pembatasan terhadap perempuan selama periode menstruasi mereka.
Menurut Pema Lhaki, aktivis hak perempuan yang telah berkampanye selama bertahun-tahun untuk mengakhiri Chhaupadi yang dikutip Grid.ID dari AFP, biasanya melarang mereka masuk ke dapur dapur dan ruang doa. kata
Kebanyakan upaya untuk mengakhiri ritual kuno ini hanya pada menghancurkan Goth Chhau atau gubuk pengasingan.
Tapi hal itu tidak menghentikan para wanita untuk tidak menjalani ritual ini.
Mereka masih berpegang bahwa jika tidak menjalani ritual ini mereka akan mengalami kejadian buruk dalam kehidupannya.