Di negeri itu ia menjadi pelatih Meizhou Hakka.
Tak satu pun anggota Eastern menyangka, bahwa wanita kelahiran 7 Oktober 1988 yang dipromosikan dari jabatannya sebagai asisten pelatih itu, ternyata terpilih menakodai klub sepakbola Eastern yang sudah berdiri 85 tahun lalu.
Uniknya, mereka baru tahu bahwa yang muncul adalah sosok wanita.
Sempat diragukan kemampuannya?
Sudah pasti.
Bahkan keberadaannya dinilai sebagai sebuah langkah perjudian, yang ditempuh oleh manajemen klub tersebut.
"Kami tak pernah mengharapkan apa yang terjadi pada Chan ketika kami menunjuknya sebagai pelatih kepala pada pertengahan musim lalu," ungkap Peter Leung Shou-chi selaku pimpinan eksekutif Eastern.
Keraguannya itu karena sejak Eastern ditinggal Yeung Ching-kwong, prestasi klub tersebut turun.
Chan yang dinilai sudah mengenal secara baik seluk beluk tim tersebut diharapkan dapat membawa kemajuan.
Luar biasa, tahun 2016 Chan dinobatkan sebagai pelatih wanita terbaik di tahun oleh Asosiasi Sepakbola Asia (AFC).
Hebatnya lagi, ia juga memperoleh penghargaan Guinness World Records sebagai pelatih wanita pertama, yang sukses menjadi juara di kompetisi utama sepakbola pria.
Masyaallah! Presiden Prabowo Beri Hadiah Rp 100 Juta untuk Mbah Guru yang Viral Ngajar Matematika Lewat Tiktok, Netizen Ikut Girang