Grid.ID - Mungkin tak ada pemilik ponsel yang mau perangkatnya hancur.
Namun, para peneliti dari King Abdullah University of Science and Technology (KAUST) di Arab Saudi, justru ingin merusak ponsel secara sengaja.
Tujuannya bukan untuk main-main atau mencelakakan orang, tapi mencegah data penting jatuh ke tangan orang lain.
Menghancurkan fisik ponsel, tentu lebih efektif ketimbang melakukan remote-wipe.
"Calon pelanggannya adalah mereka yang butuh proteksi data," ujar Muhammad Mustafa Hussain, salah satu peneliti yang mengembangkan teknologi tersebut.
"Misalnya saja, komunitas intelijen, korporasi, bank, hedge fund, administrator keamanan sosial, dan kolektor yang menangani data berjumlah besar," lanjut dia memberi contoh.
Seperti yang dilansir Grid.ID dari kompas.com, teknologi "self-destruct" ini diklaim bisa diterapkan di semua perangkat modern.
Cara kerjanya mengandalkan expandable polymer, yang bisa meremukkan chip penyimpan data ponsel dalam hitungan detik.
Saat mekanisme self-destruct diaktifkan secara remote, elektroda pemanas yang tersambung ke baterai akan mengaktifkan polimer.
Kemudian bakal berkembang secara cepat, hingga tujuh kali ukuran aslinya, ketika dipanaskan dengan suhu 80 derajat celsius.
Menurut para peneliti pengembangnya, sebagaimana dirangkum dari ZD Net, Senin (6/3/2017), expanding polymer bisa menghancurkan chip silikon yang tebalnya kurang dari 0,1 mm.
Remote pemicu bisa memanfaatkan teknologi GPS yang otomatis mengaktifkan self-destruct, saat perangkat keluar zona tertentu.
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?