Lalu motor polisi memepet kami dan membentak kami untuk berhenti.
Kami berhenti tapi kami bingung, apa yang sedang terjadi. Bapak Polisi tersebut menyuruh kami untuk turun.
Dengan posisi yang masih syok, kami hanya diam di atas motor yang berhenti di atas flyover Gatot Subroto.
Bapak Polisi tersebut hendak mengambil pistol atau apapun yang ada di pinggangnya.
Kami kaget dan langsung reflek turun dari motor.
Semua lisensi Bapak Eko diambil, beserta juga KTPnya. Bapak Polisi "yang amat sangat berwibawa" tersebut juga mengata-atai Bapak Eko "GOBLOK" "ORANG TUA GOBLOK" "ORANG SEPERTI KAMU YANG BUAT NEGARA INI HANCUR" "MAU KAMU SAYA CAP PKI???"
Setelah mengambil seluruh lisensi dan KTP Bapak Eko, Bapak eko disuruh menemui Bapak Polisi tersebut setelah selesai mengantarkan saya "NANTI TEMUI SAYA DI POLSEK ***, UKEN!! DALAM 1x24 JAM, TIDAK DATANG, SAYA NYATAKAN KAMU BPO!" Lalu Bapak Polisi tersebut melenggang melawan arah jalan raya untuk meneruskan tugas (?) nya.
Saya sekarang berada di kosan saya di Pancoran menulis ini dengan tangan yang masih gemetar karena bisa saja saya kehilangan nyawa hari ini dikarenakan amarah seseorang yang katanya adalah penegak hukum dan pelindung masyarakat Republik Indonesia.
Yang masih saya ingat dari perkataan sang Bapak Polisi, bahwa kami melintas di jalur Presiden.
Saya masih tidak mengerti, apakah kami rakyat jelata ini tidaklah ada harganya di mata anda semua para petinggi?
Saya tahu bahwa mungkin Bapak Eko salah, dikarenakan melintas di jalur Presiden.
Saya mohon maaf untuk hal tersebut tapi dengan tangan masih bergetar dan saya masih menangis karena syok (bukan karena tendangan sepatu bot dua orang berpakaian hitam tersebut).
Saya hanya ingin meminta maaf kepada Bapak Jokowi kalau keberadaan dua manusia rendah di Jalan Gatot Subroto malam ini, Senin 6 Maret 2017 sekitar jam 21:40, mengganggu aktivitas anda.
Saya tidak mau mempermasalahkan Bapak Polisi tersebut, saya hanya kasihan dengan Bapak Eko.
Terima kasih Bapak Novel, Bapak Eko, atas layanan anda.
Saya doakan rejeki anda lancar selalu dan sehat selalu.
Bapak Eko, bapak orang tua, maka dari itu, apapun pekerjaan bapak, saya selalu menghormati Bapak sebagai orang tua meskipun orang lain tidak.
Terima kasih Bapak Eko dan Bapak Novel dari GrabBike.
Sekian.
Terima kasih.
5 Arti Mimpi Membuang Perhiasan, Ternyata Bawa Isyarat Buruk Ini di Kehidupan Nyata, Waspadalah!
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |