Hanya bermodalkan sebuah korek api, Saglana Salchack berjalan di kegelapan pagi dengan suhu yang sangat dingin hingga mencapai -34C.
Butuh waktu yang cukup lama melewati jarak tempuh selama 8 km agar bisa sampai.
Banyak rintangan yang dialami Saglana Salchack selama menelusuri tepi sungai yang dikelilingi salju seperti kedinginan pada bagian dada.
Selain itu, sesekali Saglana Salchack melihat serigala.
Semyon Rubtsov, kepala kelompok pencarian dan penyelamatan regional Siberia mengatakan kepada surat kabar Komsomolskaya Pravda bahwa serigala biasanya memakan ternak para pengembala.
Serigala dengan mudah memangsa hewan ternak saat malam tiba.
Pada saat perjalanan, Saglana Salchack mengalami demam karena kedinginan dan kelaparan.
Saglana Salchack adalah gadis yang taguh, hanya sebentar saja keadaannya pun kembali pulih.
Namun ketika Saglana Salchack tiba di rumah, ia mendapati bahwa neneknya telah meninggal akibat serangan jantung.
Saat ditanya pihak polisi, Saglana Salchack hanya menjawab bahwa ia hanya berjalan dan terus berjalan untuk mencari pertolongan.
Di perjalanan Saglana menderita karena kedinginan dan kelaparan.
Kini Saglana Salchack dibawa ke sebuah pusat panti sosial di Siberia.
Saat merayakan ulang tahun yang ke-5, Saglana Salchack mendapat pujian atas prestasi yang ia lakukan.
Tidak banyak anak seusianya yang berani dan kuat melawan dinginnya wilayah Siberia serta menghadapi hewan pemangsa yang mematikan.
Di sisi lain komite investigasi Tuva membuka kasus pidana terhadap Eleonora Salchack, ibu dari Saglana Salchack.
Pasal yang dijatuhkan adalah ibu kandung dan ayah tiri dari Saglana Salchack dengan sengaja meninggalkan anak di bawah umur dalam keadaan bahaya.
Hasilnya, Eleonora Salchack, ibu dari Saglana Salchack. dijatuhi vonis satu tahun masa tahanan. (*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | www.theguardian.com |
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |