Grid.ID - Sudah pernah belanja di Lazada bukan?
Ya, Lazada merupakan salah satu pelopor belanja online yang agresif di Indonesia.
Hari ini, Lazada berulang tahun ke-5, namun perayaannya akan digelar nanti tanggal 21 -23 Maret nanti.
Sejumlah petinggi Lazada hadir, seperti Florian Holm (Co-CEO Lazada Indonesia), Duri Granziol (Co-CEO Lazada Indonesia).
Juga hadir Sebastian Sieber (CMO Lazada Indonesia), dan Haikal Bekti Anggoro (VP Marketing Lazada Indonesia).
Dari unsur pemerintah, ada Dr. Ir. Hari Santosa Sungkari, M.H.
Beliau adalah Deputi Bidang Infrastruktur, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia.
Lazada dimulai pada tahun 2012, saat mereka memelopori belanja online dengan sistem COD (Cash On Delivery).
Tahun itu juga, Lazada membuat divisi Lazada Express, yaitu divisi pengiriman barang.
Tahun 2013, dirilis aplikasi mobile untuk iPhone dan Android.
Tahun 2014, Lazada menyediakan sendiri sebagian barang yang dijualnya.
Tahun 2015, Lazada mulai menjual barang dari negara lain seperti dari China dan Filipina.
Tahun 2016, Lazada dibeli oleh Alibaba Group dari China.
Selanjutnya, sistem di Alibaba diintergasikan dengan sistem di Alibaba Group.
Sejak tahun 2015, ada lebih dari 7 juta produk yang dijual di Lazada.
Waktu pengiriman pesanan di Lazada, diklaim berkurang setengahnya selama 2 tahun.
BACA JUGA (Asyik, Belanja Online di Shopee Bisa Bayar di Indomaret)
Pembeli lewat ponsel melonjak
Data pembeli yang berbelanja lewat ponsel terus meningkat dari tahun ke tahun, yaitu sebagai berikut.
Januari 2014, Belanja Lewat Ponsel 34 persen.
Januari 2015, Belanja Lewat Ponsel 43 persen.
Januari 2016, Belanja Lewat Ponsel 69 persen.
Januari 2017, Belanja Lewat Ponsel 86 persen.
Uniknya, pembeli ikut review produk yang dibelinya.
Ada lebih dari 2 juta produk yang di-review oleh pembeli di bulan Januari 2017, melonjak 6 kali lipat dibanding setahun sebelumnya.
Data Demografi Pembeli
Sementara Data Demografi Lazada lewat survey 1676 responden, menunjukkan data sebagai berikut.
Pembeli terdiri dari 57% wanita, dan 43% pria.
Mayoritas pembeli berusia antara 18 – 35 tahun.
Asal pembeli dari Sulawesi, Sumatera, Jawa, Bali, dll
Belanja untuk Memberi Hadiah
Mayoritas responden mendapat inspirasi membeli hadiah dari internet.
Sebanyak 95% responden mendapat inspirasi melalui internet (<50 tahun).
Masyarakat Indonesia meluangkan waktu untuk membeli hadiah terbaik.
75% membeli hadiah setidaknya 1 minggu sebelumnya, sehingga barangnya akan diterima tepat waktu..
82% membeli hadiah online ketika di rumah.
Bagi generasi muda, hadiah yang mahal dirasa lebih penting.
50% wanita di bawah 18 tahun merasa hadiah yang mahal itu penting.
Kurang dari 15% responden di atas 50 tahun merasa hadiah yang mahal itu penting.
Seluruh usia dan gender menyukai gadget sebagai hadiah, yaitu 79% laki-laki dan 62% perempuan.
Lebih dari setengah responden membelanjakan 10% pendapatannya secara online. (*)
Paula Verhoeven Minta Kelonggaran Ketemu Anak, Baim Wong Jawab Santai, Tergantung Kiano dan Kenzo dong