Grid.ID – Kamu sebagai warga Negara Indonesia sudah semestinya merasa berduka dan prihatin dengan kabar yang melaporkan terjadinya kembali kejahatan asusila pada anak di bawah umur.
Kasus yang ramai diberitakan soal maraknya penjualan video pencabulan dan kekerasan asusila pada adik-adik kita yang di bawah umur ini bahkan sudah terjadi cukup lama, namun baru terungkap.
Demi imbalan materi sebesar 15 Dolar Amerika per video, anak-anak Indonesia di bawah umur menjadi korbannya.
BACA JUGA (Anak Anda Membaca Lewat Gadget Tidak Perlu Khawatir! Ini Yang Perlu Diketahui)
Tentu kamu tidak mau hal ini sampai menimpa buah hati, keponakan atau adik atau mungkin anak-anak di sekeliling kita.
Mulai dari kamu sendiri, kamu bisa mencegahnya dengan mengedukasi adik-adik tercinta serta para orangtua dan guru-guru di sekolah dengan pedoman PANTS.
Seperti dikutip Grid.ID dari Nova.id, Hana Yasmira, MSi., Parenting Communication Specialist, soal aturan pakaian dalam atau PANTS yang bisa mulai diberikan sejak anak usia dini.
PANTS merupakan aturan berkomunikasi, berinteraksi dan bersentuhan anak dengan orang lain di luar keluarga inti.
BACA JUGA (Media Sosial Bisa mengakibatkan Ganguan Jiwa Loh, Wajib Paham Tips Berikut)
Berikut ini ulasan mengenai pedoman PANTS untuk mencegah kejahatan asusila pada anak-anak kita.
Private
Tubuh yang tertutup pakaian dalam adalah area privat.
Ajari anak membedakan sentuhan baik dan sentuhan buruk.
Sentuhan baik adalah penunjuk kasih sayang, contohnya belaian.
Namun, belaian tak boleh dilakukan di area privat tubuh. Anak harus tahu siapa saja orang dewasa yang diizinkan menyentuh bagian pribadinya, misalnya saat mengganti baju.
Always remember your body belongs to you
Ajarkan konsep “Tubuhmu, Milikmu” dan jangan berikan istilah samaran untuk menyebut organ intim.
Tujuannya supaya anak memahami fungsi dan reaksi yang terjadi ketika bagian tersebut disentuh secara
paksa.
Jelaskan anggota tubuh yang merupakan bagian intim bersifat pribadi dan tidak boleh dilihat atau dipegang orang lain, kecuali untuk alasan medis.
No Means No!
Anak harus berani bilang “Tidak!”, jika terdapat kontak fisik yang tidak layak dari orang lain.
Ajarkan anak untuk menolak sampai ada orang yang mereka percaya datang.
Talk about secret that upset you
Ajak anak membedakan rahasia yang baik dan buruk.
Pasalnya, salah satu strategi yang sering dilakukan para pelaku pelecehan seksual adalah mengajak anak bermain rahasia-rahasiaan.
Menyimpan rahasia orang, faktanya membuat anak bersemangat dan merasa lebih istimewa.
Maka, beri pemahaman bahwa tidak semua rahasia pantas disimpan, terutama yang membuat tidak nyaman.
Speak up! Someone can help
Jadikan komunikasi terbuka sebagai tradisi keluarga, sehingga anak tidak pernah merasa sungkan membicarakan dan membahas apa pun kepada orangtua.
Anak pun tak lagi sungkan menyampaikan apa yang mengganggunya.
Sampaikan pula pemahaman bahwa keselamatan dan kebahagiaan anak adalah tanggung jawab orangtua. (*)
Penulis | : | Ridho Nugroho |
Editor | : | Ridho Nugroho |