Grid.ID - Jalan hidup Lauren Kavaanaugh bisa dibilang menyedihkan.
Dia kurang beruntung tumbuh bersama orangtua yang sadis.
Perceraian orangtuanya menambah pedih kehidupan Lauren.
Apalagi setelah kehadiran ayah tiri.
Lauren tidak hanya sering disekap di sebuah ruang toilet yang kecil.
Ia juga diketahui kerap dipukuli oleh kedua orangtuanya, Barbara Atkinson dan Kenny Atkinson.
Bahkan, diberitakan juga bahwa Lauren kerap diperokosa oleh ayah tirinya.
Dengan siksaan yang tiada henti menerpanya dan sedikitnya makanan yang diberikan kepadanya, tubuh Kavanaugh pun menjadi sangat kurus.
Bahkan saat dirinya berusia 8 tahun, berat badannya hanya mencapai 20 kg. Sangat kurus untuk anak seusianya.
Bertahun-tahun disiksa, Lauren Kavanaugh yang saat bayi disekap di toilet selama lima tahun, tak ada satupun orang mengetahuinya.
Hingga suatu hari salah seorang tetangganya menemukan Lauren dengan tubuh penuh luka lebam.
Tak pikir panjang, sang tetangga tersebut langsung menghubungi polisi, yang langsung bergerak cepat menyelamatkan Lauren dan menangkap kedua orangtuanya.
Lepas dari siksaan kedua orangtuanya, Lauren masih harus berjuang mengobati berbagai penyakit yang mendera dirinya.
Tentu saja penyakit itu akibat siksaan yang dialaminya.
Ususnya harus dioperasi karena meradang, dokter harus bersusah payah mensuplai protein agar tubuh Lauren kembali ideal.
Beruntung, Lauren akhirnya berhasil bangkit dari trauma dan kini ia menjadi relawan untuk memberikan motivasi bagi mereka yang menjadi korban penyiksaan dalam keluarga.
Sedangkan kedua orangtuanya, Barbara dan Kenny, harus mendekam di penjara dan baru bisa bebas pada tahun 2031 nanti.
“Awalnya aku dipaksa tinggal di toilet. Saat itu aku menangis."
"Ibu marah dan langsung memaksaku masuk ke toilet. Tak ada makanan, tak ada air. Gelap sekali di dalam."
"Setelah itu aku dikeluarkan dan kemudian diperkosa. Aku masih berumur 3 tahun,” tuturnya, seperti dikutip tribunnews.com.
Kini Lauren, di usia 21 tahun, sudah hampir menginjak bangku kuliah, dan berencana mengambil jurusan Psikologi.
Ia sukses bertahan hidup dan mencoba melupakan semua pengalaman pahitnya.
“Aku hanya ingin membantu orang-orang yang bernasib sama sepertiku,” kata Lauren Kavanaugh.
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |