Grid.ID – Tak ada yang pernah menyangka bahwa kebahagiaan yang baru saja kita raih dapat terenggut dengan mudahnya.
Mungkin takdir Illahi berkata lain mengenai jalan kehidupan yang harus dilalui oleh seorang Luri Dini Ayu Safitri.
Namanya mungkin bagi sebagian orang cukup familiar di telinga.
BACA JUGA (Nyeri Di Payudara Ketika Mau Menstruasi? Itu Hal Yang Normal kok!)
Bagi kamu atau mungkin orangtua kamu yang tahu euforia kontes pencarian bakat menyanyi, Akademi Fantasi Indosiar, sosok Luri sangat tidak asing.
Luri berhasil menjadi kontestan peringkat ke-4 dalam musim Akademi Fantasi Indosiar (AFI) 2005.
Saat itu, Luri memang digadang-gadang sebagai salah satu tiga besar juara AFI 2005, sayang langkahnya harus terhenti sampai di situ saja.
Namun tidak untuk kesuksesannya dalam membangun biduk asmara bersama sang suami.
BACA JUGA (Waduh, Lemas Dan Tidak Bertenaga Saat Haid? Yuk Konsumsi Makanan Ini!)
Empat tahun setelah ajang pencarian bakat, ia meraih kebahagiaan yang sempurna dengan kehadiran buah cinta pertama.
Tapi sayang, sekali lagi, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama.
Tujuh hari setelah melahirkan anak pertamanya, ia mendadak sakit.
Ia mengeluh kepalanya pusing, bahkan mengalami kejang-kejang.
BACA JUGA (Untuk Kamu Yang Mengandung, Bangku di Tengah Cocok Buat Kamu Saat Berada di Transportasi Umum)
Ibu muda kelahiran 25 November tahun 1985 ini langsung dilarikan ke rumah sakit.
Selama dirawat di unit perawatan intensif (ICU), ia tidak menunjukkan adanya kemajuan.
Yang terjadi justru kian memburuk, dan sempat mengalami koma.
Nyawa Luri tak dapat diselamatkan.
Ia pergi untuk selamanya, meninggalkan bayi yang kala itu masih belum genap 10 hari.
BACA JUGA (WOW! Siapa Sangka Kalau Pasta Gigi Bisa Cek Kamu Hamil atau Nggak)
Apa yang menjadi penyebabnya?
Menurut penjelasan dokter, ia meninggal karena keracunan kehamilan atau yang sering disebut preeklamsia.
Preeklamsia adalah sebuah komplikasi pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan tanda-tanda kerusakan organ.
Misalnya kerusakan ginjal yang ditunjukkan oleh tingginya kadar protein pada urine (proteinuria).
Gejala preeklamsia biasanya muncul saat usia kehamilan memasuki minggu ke-20 atau lebih (paling umum usia kehamilan 24-26 minggu) sampai tak lama setelah bayi lahir.
Preeklamsia yang tidak disadari oleh sang ibu hamil bisa berkembang menjadi eklamsia, kondisi medis serius yang mengancam keselamatan ibu hamil dan janinnya. (*)
Anaknya Pergoki Suami Selingkuh di Rumah Saat Ia Pergi Umroh, Selebgram Ini Akhirnya Usir Meski Belum Cerai: Temenin Tuh Pacar Lu
Penulis | : | Ridho Nugroho |
Editor | : | Ridho Nugroho |