Grid.ID- Layaknya ibu hamil, saat tiba waktunya melahirkan, keinginannya pasti macam-macam.
Biasanya si ibu hamil itu tidak mau merasa kesakitan, maunya makan enak-enak.
Tak terkecuali tempat untuk melahirkan.
Tapi apa mau dikata.
Seperti kisah Yulfitri (31), warga desa Kerumut, Kecamatan Pringgabaya Lombok Timur Nusa Tenggara Barat, yang punya cerita lain.
Bukan keinginannya.
Bukan pula disengaja.
Akibat rasa mulas karena waktu melahirkan sudah tiba, membuatnya tak kuasa menahan lahirnya sang jabang bayi.
BACA JUGA (Memilukan! Baru Menimang Bayi Pasca 10 Hari Melahirkan, Nyawa Penyanyi Muda Ini Terenggut)
Padahal posisinya masih jauh ke pelayanan kesehatan terdekat.
Dia melahirkan anak ketiganya yang berjenis kelamin laki-laki, di atas bus Tiara Mas jurusan Surabaya, Bima Jumat 17 Maret lalu.
Bagaimana bisa terjadi?
Grid.ID melansir dari Kompas.com, ternyata Yulfitri ini adalah seorang TKW.
Sudah empat tahun silam ia bekerja sebagai TKW di Serawak, Malaysia.
Karena hamil, agen yang memberangkatkannya lalu memulangkan wanita kelahiran 31 Desember 1986 ini.
Kepulangannya ke Lombok ini sekalian akan menitipkan anak ke duanya, ke orangtuanya di Lombok.
Mengingat usia kehamilannya yang tidak memungkinkan ia naik pesawat.
Ia menitipkan anak ke dua, yang masih berusia dua tahun, ke temannya yang naik pesawat.
BACA JUGA (Viral! Video Bidan Asal Sumatera Utara yang Melahirkan di Tengah Kondisi Pasca Longsor dan Banjir)
Berangkatlah Yulfitri dengan kapal laut.
Ia berangkat tanpa didampingi suami, pada tanggal 14 Maret lalu.
Saat itu suaminya, Ade Kurniawan, masih terikat kontrak kerja sebagai buruh di negara yang sama.
Selama perjalanan dua hari dua malam di dalam kapal, ia sebenarnya sudah merasakan tanda-tanda melahirkan.
"Ketika di kapal sudah keluar bercak darah dan mulai mulas, itu pas jam 12 malam di hari kedua," katanya.
Di hari ke dua itu, kapalnya sudah berlabuh di pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Merasa masih kuat, ia melanjutkan perjalanan ke Lombok dengan menaiki bus Tiara.
Sepanjang perjalanan dia menahan sakit.
Apalagi posisinya berada di bangku tengah diapit dua penumpang.
Sesampai di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, hari masih gelap.
Namun apa yang terjadi?
Upaya Yulfitri untuk menahan kelahirannya tak kuasa lagi.
Maka sang orok pun lahir, 10 hari lebih cepat dari yang diperkirakan bidan.
Tragisnya, bayinya hampir jatuh.
Dengan kecekatannya, ia langsung menangkap bayinya.
BACA JUGA (Cerita Perjuangan Ibu Muda Penderita Anoreksia Saat Hamil: “Aku Ingin Bayiku Sehat Tanpa Cacat”)
Penumpang bis pun dibuat tergopoh-gopoh menolongnya.
Ia dibawa ke pelayanan kesehatan setempat, sebelum dirawat lebih lanjut di Bidan Amalia Hasanah, dekat Pelabuhan Ketapang.
Anak ke tiga dengan berat 2,8 kilogram, panjang 48 sentimeter itu, berjenis kelamin laki-laki.
Atas kebaikan bidan Amalia, pemilik pelayanan kesehatan tersbut, Yulfitri dibebaskan dari segala biaya perawatan.
Lagi-lagi, kita dibawa baper dengan kejadian itu.
Pulang dari melahirkan, yang biasanya dijemput oleh keluarga, ternyata tidak dialami Yul, panggilan akrabnya.
Keluarganya di Lombok, tidak dapat menjemput karena terkendala biaya.
Demikian juga suami dan anak pertamanya yang masih tinggal di Malaysia.
Bidan baru mengijinkan pulang setelah dia dan bayinya benar-benar sehat dan kuat.
Bagaimana menurutmu, kisah ibu tangguh ini?
Ingat ya perjuangan para ibu melahirkan anaknya, jadi jangan sia-siakan ibu kita semua. (*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?