Sejak jam 05:30 pagi ini ditelpon gak isa, datang kekantor juga katanya udah pulang sejak semalam dan sampe skarang hp gak bisa ditelpon juga.
Juga gak ngabari orang rumah,
kalo hp abis batre ya dimobil bisa di cas. Kalo pulsa gak ada ya kan bisa mampir beli dulu to pa. Knapa kok gak ngabari blasssss to paa...
Niy lutut sampe lemeess..
Ada apa kamu pa, dimana?
Semoga slalu dalam perlindunganNya. Amin," tulisan itu ada di akun Facebook Sandra Fransisca Daandel pada jam 09.53 WIB, Kamis (23/3/2017).
Siapa sangka, status Facebook dari Sandra Fransiska Daandel, yang cemas karena suaminya tak kunjung pulang, ternyata menjadi sebuah berita duka.
Tepat pada hari status itu diunggah Sandra di Facebook, suaminya ditemukan tewas di jalan.
BACA JUGA (Lagi Soal Live Facebook! Cewek Umur 15 Tahun 'Digilir', Ini yang Dilakukan Ibunya )
Suami Sandra, yakni Denny Ariessandi, seorang sopir Grab Car, menjadi korban pembunuhan.
Ia ditemukan tewas dengan luka tusukan di perut, di sisi barat Kenjeran Park Surabaya, Jawa Timur, Kamis (23/3/2017), pukul 05.30 WIB.
Menurut Kasatreskrim Polres Tanjung Perak Surabaya, Ardian Satrio, ada 46 jumlah tusukan di perut Denny.
Selain menjadi sopir taksi Grab, Deny juga diketahui bekerja sebagai manajer sebuah perusahaan pengiriman barang.
"Diketahui nama korban bernama Denny Ariessandi, berusia 43 tahun, yang berprofesi sebagai Gateaway Manager JnT Express di Betro, Sidoarjo, Jawa Timur," ujar Ardian Satrio, Kasatreskrim Polres Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur pada TribunJatim.com Jumat (24/3/2017).
"Kami menemukan sejumlah luka tusukan di perut, pinggang, dan leher belakang sebelah kanan," tambah Ardian sembari menepukkan
telapak tangan di lehernya sendiri.
Mobil yang dipakai Denny adalah Daihatsu Xenia, dengan nopol L 1620 MS.
Mobil dibawa kabur pelaku.
Tepat pukul 13.22 WIB, Sandra kembali mem-posting kata perpisahan atas duka kematian suaminya.
"Ga nyangka pa," tulisnya.
Setelah mendapat kabar kematian suaminya, Sandra kembali mem-posting status di akun Facebook-nya.
"Selamat jalan papa...
Mama & Ecin akan selalu mengenangmu, sepanjang hidup kami. Muaaacchh......
We love you so much," tulis Sandra.
Kepada TribunJatim.com, Sandra membenarkan, bila suaminya adalah pengemudi Grab.
Berpindah Rumah
Denny Ariessandi (37), awalnya diidentifikasi sebagai warga Pondok Maritim Indah Blok L, Balas Klumprik Surabaya.
Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Ardian Satrio Utomo mengatakan, korban bernama Deni Arissandi memiliki KTP Pondok Maritim Indah.
"Tapi ternyata sudah pindah dari Perumahan Pondok Maritim, informasinya pindah rumah ke daerah Gedangan," kata Ardian Satrio kepada TribunJatim.com, Kamis (23/3/2017).
AKP Ardian Satrio Utomo menuturkan, saat ditemukan korban penuh darah dan luka.
Korban ditusuk dengan senjata tajam ada sebanyak 32 tusukan. Luka tusuk ditemukan di bagian perut, dada leher korban.
Polisi Tahu Pelakunya
Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya membentuk tim khusus guna mengungkap kasus pembunuhan terhadap Denny Ariessandi (37).
Tim ini beranggotakan delapan orang anggota Reskrim.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ronny Suseno mengatakan, tim ini diharapkan bisa mengungkap siapa pembunuh Denny.
"Tim beranggotakan delapan orang. Kami masih memburu pelaku pembunuhan ini," sebut Ronny saat dihubungi Surya.co.id, Jumat (24/3/2017) malam.
BACA JUGA (Asyik Nih, Facebook Live Bisa Kamu Pakai di Komputer Desktop atau Laptop, Makin Gampang Narsis)
Tim khusus Reskrim, kata Ronny, kini terus bekerja memburu pelaku. Termasuk mengumpulkan barang bukti terkait kasus yang menghobohkan ini.
Orang nomor satu di Polres Pelabuhan Tanjung Perak menegaskan, polisi telah mengantongi identitas dan ciri-ciri pelaku yang menghabisi nyawa Denny. Tapi, Ronny belum mau membuka siapa identitas pelaku dimaksud.
"Kami belum berani sebut pelaku, tapi sudah dikantongi. Masih diperlukan bukti-bukti," aku Ronny.
Identitas dan ciri-ciri pelaku, kata Ronny, kini terus dikejar oleh tim khusus Reksrim.
"Masih kita cari dan buru (pelaku)," ujarnya lagi.
Saat ditanya ada informasi pelaku sudah tertangkap petugas, Ronny mengatakan belum ada.
Ia bertanya informasi soal pelaku sudah tertangkap itu dari mana.
"Belum, itu informasi dari mana. Kami masih mencarinya," ucap Ronny.
Jasad Denny ditemukan di pinggir Jl Larangan, Kecamatan Bulak sebelah utara Kenjeran Park, Kamis (23/3/2017) sekitar pukul 06.30 WIB.
Saat ditemukan, tubuh korban penuh darah bekas tusukan.
Setelah dilakukan outopsi di Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya, tubuh korban dihabisi dengan cara 46 tusukan senjata tajam.
Luka tusuk itu terjadi di punggung, dada, dan leher korban.
Pacari Luna Maya, Maxime Bouttier Gak Peduli Soal Jarak Usia 10 Tahun di Antara Keduanya: Menurutku Itu Gak Jauh