Grid.ID – Kerusuhan rumah tahanan kembali terjadi.
Kali ini, puluhan narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) Idi, Aceh Timur, Jumat (24/3/2017) rusuh.
Mereka berteriak dan sebagian melempari atap rumah tahanan itu dengan batu.
Kapolres Aceh Timur AKBP Rudi Purwiyanto datang ke lokasi kejadian dan berdiskusi dengan para tahanan.
Kepada Kapolres mereka menuntut agar Kepala Rutan Idi, Irdi Rana mengizinkan mereka mengunjungi keluarganya jika tertimpa musibah.
Selain itu, tahanan juga meminta kepala rutan mengatasi padatnya jumlah tahanan.
“Mereka juga mengeluarkan tempat nasi, diminta agar diganti dengan Tupperware. Lauk makan agar beragam, dan tidak ada pungutan pada keluarga yang membesuk,” ujar Rudi, Jumat (24/3/2017).
Setelah itu, Kapolres berdiskusi dengan Kepala Rutan Idi, Irdi Rana.
Setelah berdiskusi, menurut penjelasan kepala rutan dia akan memastikan tidak ada pungutan apa pun pada keluarga tahanan yang berkunjung.
“Tempat nasi yang sebelumnya ompreng diganti dengan tupperware. Sedangakan untuk lauk pauk juga diganti yang sebelumnya tidak pernah ada daging, pihak rutan akan memberikanya bahkan indeks makanan Rp 15.000 untuk tiga kali makan sehari,” tutur Irdi.
Untuk izin membesuk keluarga yang terkena musibah, Rutan akan mempertimbangkannya.
Kepala Rutan Cabang Idi Irdi Rana menyebutkan, idealnya kapasitas Rutan itu 63 orang namun saat ini dihuni 356 orang.
“Kondisi itu sudah dilaporkan ke kantor wilayah Kementerian Hukum dan HAM di Banda Aceh,” pungkasnya.
Setelah mendengar penjelasan, seluruh tahanan kembali ke sel masing-masing dan membubarkan diri dengan tertib.
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |