Grid.ID - Akbar ‘Salubiro’ Bin Ramli (25) memanen sawit, Minggu (26/3/2017) pagi.
Naas, petani kelapa sawit di Desa Salubiro, Kecamatan Korossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat, ditemukan tewas dimangsa ular piton (27/3/2017).
Takdir tak bisa ditolak, Akbar meninggalkan istri (Munariah) dan 2 anaknya yang masih bayi untuk selamanya.
(BACA JUGA : Detik-Detik Akbar Dikeluarkan Dari Perut Ular Piton Pemangsanya, Juga Ditemukan Yang Lain)
Anak yang pertama yang berumur 5 tahun, mungkin akan selalu bertanya pada ibunya.
"Mana bapak...mana bapak, kok nggak pernah pulang".
Hanya akan ada linangan air mata Munariah, tanpa bisa menjawab pertanyaan buah hatinya itu.
Lain halnya dengan anak ke-2 dari almarhum Akbar.
(BACA JUGA : Ular Piton Pilihnya Babi Hutan Daripada Manusia Buat Dimangsa, Buat Kasus Akbar Ini Alasannya)
Dia bahkan nggak akan pernah kenal, siapa bapaknya.
Itu karena Akbar meninggalkannya saat masih bayi umur 10 hari.
Dan sekarang anak keduanya itu baru berumur 3 bulan.
Akbar meninggalkan istri dan 2 anaknya itu, 3 bulan lalu untuk mengais rejeki di Mamuju sebagai petani kelapa sawit.
(BACA JUGA : Sedih! Akbar Tewas Dimangsa Ular Piton, Meninggalkan 2 Rencana Ini Selamanya)
Sebelum naas terjadi, Akbar sedang mengumpulkan uang untuk bisa pulang ke Luwu.
Minggu pagi (26/3/2017) merupakan harapan terbesar bagi akbar untuk dapat tambahan uang.
Rencananya hasil panen kelapa sawit yang dilakukan hari itu, buat tambah ongkos pernjalanan dan sedikit beli oleh-oleh untuk 2 buah hatinya.
Nggak hanya itu, dengan uang itu Akbar juga berenca untuk membeli baju lebaran buat orang-orang tersayangnya
"Ada ini uangnya kodong (kasihan) dia simpan.
Dia simpan ini uangnya untuk ongkos dia pakai ke sana lihat anaknya.
Sekalian mau juga rencana puasa di sana,” kata ayah kandung almarhum, Muh Ramli (50), kepada reporter Tribunsulbar.com Nurhadi Para’ di kediaman duka,
Desa Salubiro, Kamis (30/3/2017).
Jenazah Akbar dimakamankan di pekuburan Islam, Pantai Desa Salubiro, Selasa (28/3/2019) sekitar pukul 11.00 Wita.
“Mau sekali lihat itu anaknya yang bayi, karena Akbar tinggalkan saat bayi berusia 10 hari, tapi,” kata Ramli, menangis.
Akbar, di mata keluarga, adalah sosok pendiam.
"Sabar sekali ini Akbar, pendiam.
Karena sabarnya, dia tidak pergi cari kerja.
Jadi saya suruh saja kerja sawit karena dia tidak tahu pergi cari kerja." kata Ramli yang makin sedih karena hingga Munariah dan anak-anaknya belum tahu berita duka ini.
Tribunsulbar.com dan reporter Tribunpolopo.com tengah berupaya mencari keberadaan mereka.
Bantuan saudara-saudara sekalian di Luwu dan sekitarnya, sangat diharapkan.
Agar dapat segera bisa menemukan keberadaan Istri dan ke-2 anak almarhum Akbar.(*)
Posesif! El Rumi Jaga Syifa Hadju dari Fajar Sad Boy yang Incar Pegang Tangan, Gercep Abis