Grid.ID - Air mata Munaria “Muna” (23), tak terbendung saat tiba di Kampung Pangerang, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Jumat (31/3/2017) siang.
Muna menggendong putri bungsunya, Nur Aqifah Naila Akbar (3 bulan), dan menggandeng tangan putri sulungya, Putri Asawiyah Azisah Akbar (5 tahun).
(BACA JUGA: Ular Piton yang Menelan Akbar Hanya Salah Satu dari 1000 Piton yang Ditangkap)
Muna dan anaknya hanya bisa melihat bekas dan kain sarung pembaringan jenazah Akbar.
Dikelilingin kerabat, hampir 15 menit dia duduk tafakur di lantai itu.
Muna hanya terdiam, sesakali memeluk erat dua anaknya.
Ayah almarhum Akbar, Muh Ramli (50) memeluk cucu-cucunya sambil terisak.
Saat masuk ke ruang tengah rumah mendiang suaminya, Akbar ‘Salubiru’ bin Ramli (25), tangis belasan wanita langsung pecah.
Seperti dikomando, tangis itu serentak dan meraung.
(BACA JUGA: Arwah Akbar Sempat Gentayangan Saat Tubuhnya di Perut Ular Piton)
Mereka yang menangis adalah saudara, kerabat dekat, tetangga almarhum Akbar.
Tangis seperti itu terakhir terdengar, Selasa (28/3/2017), sesaat setelah mayat Akbar dikeluarkan dari perut ular sanca (Phyton reticulatus).
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |