Grid.ID - Menjadi seorang putri dari politikus memang enak tapi, yah, nyusahin.
Mungkin hal itu yang bisa kamu tangkap dari kehidupan putri Fadli Zon ini.
Kehidupannya selalu tak lepas dari sorotan netizen.
Bukan artis, juga bukan public figure, namun nama Shafa Sabila Fadli beberapa kali sempat menjadi sorotan netizen.
Tak hanya itu, ia juga kerap menjadi sasaran bully netizen media sosial karena ia adalah anak dari Fadli Zon.
Buat kamu yang penasaran dengan gadis manis ini, mending simak beberapa fakta seputar Shafa Sabila ini.
(BACA JUGA: Merasa Kaya Pengalaman, Putri Indonesia 2017 Bunga Jelita Ibrani Siap Jualan di Miss Universe 2017 Nanti)
1. Putri sulung Politikus Fadli Zon
Shafa Sabila Fadli adalah putri sulung pasangan Fadli Zon dan Fadli Zon dan Katharine Grace.
Shafa merupakan gadis kelahiran 19 Maret 1998 di Jakarta.
Shafa adalah lulusan Sekolah Tiara Bangsa yang merupakan sekolah internasional.
(BACA JUGA: Saingan Putri Kerajaan Inggris, Cantiknya Ratu Rania Yordania yang Bikin Geleng-geleng Kepala)
2. 19 Tahun tapi sudah berkuliah di London
Meski usianya masih belia, Shafa telah tinggal berjauhan dengan sang ayah.
Ia tinggal dan berkuliah di London.
Sejak 2016 ia resmi tercatat sebagai mahasiswi Business Management di Queen Mary University of London.
(BACA JUGA: Penonton Kecewa Ajang Putri Indonesia 2017, Gimmick Salah Sebut Nama itu Failed!)
3. Benci Trump
Walau ayahnya, Fadli Zon adalah pendukung setia Donald Trump, nampaknya itu tidak diwariskan kepada Shafa.
Melalui akun Instagramnya, Shafa mengaku benci pada Trump.
Mungkin ini salah satu alasan kenapa ia memilih berkuliah di London, Inggris, bukan di Amerika.
4. Seorang penyanyi
Shafa adalah seorang penyanyi , loh!
Ia kerap menampilkan suara indahnya di beberapa event dari yang nasional sampai internasional.
(BACA JUGA: 9 Pesona Eksotisme Kecantikan Puteri Indonesia 2017 Bunga Jelita Ibrani yang Tidak Terelakkan)
5. Sering jadi korban bully di media sosial
Melalui akun Instagramnya, Shafa kerap mendapat komentar bully dari netizen Indonesia.
Sudah pasti komentar-komentar tersebut berasal dari para pembenci ayahnya.
"Walaupun 2 bulan terakhir aku di bully habis2 dikatain jelek, hitam, suara jelek dan hewan, aku masih cinta Indonesia dan rakyatnya. Jangan pernah balas kebencian dengan kebencian. Aku akan selalu kasih balik untuk tanah air walaupun pergi jauh untuk mendapatkan ilmu. I am not perfect jadi aku gak akan melawan komen2 jahat kalian :). Terus saja... aku baca semuanya kok hanya Allah SWT yang tau cerita aslinya bukan media," tulisnya.
(BACA JUGA: 6 Fakta Yuyun Wahyuni, Sosok Orang Ketiga Retaknya Hubungan Al Habsyi dan Puteri Aisyah)
6. Bangga pada sang ayah
Namanya anak, mau seburuk apapun seorang ayah di mata orang lain, ayah akan selalu menjadi yang terbaik bagi anaknya, apalagi putrinya.
Begitu juga pada Shafa.
Meski banyak orang dan netizen Indonesia yang membully habis-habisan Fadli Zon, Shafa tetap sayang dan bangga pada sang ayah.
"Still the best dad for me nonetheless," tulisnya saat mengunggah fotonya ketika masih kecil bersama ayahnya.
7. Tak ingin disamakan dengan sang ayah
Kerap mendapat cacian dan komentar kasar dari netizen melalui media sosial membuat gadis 19 tahun ini gerah.
Ia pernah mengunggah sebuah foto disertai caption yang meminta orang untuh berhenti menyangkutkan urusan sang ayah pada dirinya.
Ia meminta pada netizen untuk berhenti menyamakan dirinya dengan sang ayah.
"Orang-orang suka bertanya: "dari mana kebencian berasal?" Inilah jawabannya.
Setiap hari aku dikata2, baik dari whatsapp, line, insta, facebook dll.
Dari sini, Bisa aja aku jadi sakit hati dan mulai menjadi orang yang pembenci, atau ingin balas dendam.
TAPI TIDAK, aku gak akan balas benci dengan benci. Aku gak akan balas hate with hate.
Sudah terlalu banyak hate di indonesia. Aku bukan politikus, aku bukan wakil ketua dpr, aku bukan siapa2.
Jadi kalau lo punya masalah sama ayah aku, bukan berarti kamu cari masalah sama aku.
Kita bukan orang yang sama please stop i'm tired. Aku udah capek sumpah. (*)
Bikin Ngakak, Momen Sopir Kebingungan saat Anak Bule Nangis Ditinggal Ibunya di Bus
Penulis | : | Ridho Nugroho |
Editor | : | Ridho Nugroho |