Grid.ID - Sebuah maskapai penerbangan yang beroperasi di Malaysia, Malindo Air, membuat gaduh karena dalam proses wawancara seleksi calon pramugari, mereka meminta calonnya untuk menanggalkan pakaian bagian atas mereka.
Banyak pramugari marah atas kejadian di Malindo Air selama proses walk-in interview yang dilakukan pada tanggal 11 Maret 2017 lalu.
Dilansir dari The Malay Mail Online oleh Grid.ID para pramugari menyatakan bahwa kejadian itu konyol dan menjijikkan.
Selain itu para pramugari mengatakan bahwa mereka tidak pernah datang dalam proses seleksi seperti itu.
Sharifah Muhazlisa Syed Mohd Bakar, pramugari Malaysia Airlines, terkejut ketika ada kandidat pramugari yang diminta untuk menanggalkan pakaian dan memperlihatkan bagian dadanya, mengangkat rok, dan melipat celana mereka serta melepas stoking.
Sharifah mengatakan bahwa dia tidak pernah diminta untuk menanggalkan pakaiannya ketika ia pertama kali bergabung dengan penerbangan Malaysia Airlines pada tahun 1996.
“Mereka (kandidat pramugari) yang berlengan panjang akan diminta untuk menyingsingkan lengan baju mereka untuk memeriksa tato dan bekas luka di tangan. Itu saja,” terang Sharifah.
Pendapat senada juga disampaikan oleh Suganthi Namasivayam, pramugari senior dan pelatih pramugari di Malaysia Airlines.
Suganthi mengatakan bahwa calon kandidat pramugari tidak ada yang harus diminta untuk melucuti bajunya ketika proses wawancara seleksi.
Beda lagi pendapat pramugari lain.
Seorang pramugari dari AirAsia yang namanya minta disamarkan, mengatakan kejadian untuk menanggalkan pakaian tidak dapat diterima dengan alasan memeriksa kondisi kulit.
“Pihak maskapai hanya bertanya apakah aku punya tato atau bekas luka atau tidak. Saya tidak pernah diminta untuk menanggalkan pakaian saya ,” katanya.
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |