Anji bahkan memasukkannya dalam kategori sampah.
Namun ia tak bermaksud mengatakan kedua artis tersebut sampah melainkan isi videonya.
"TAPI YOUTUBE JADI BERBEDA,
ketika bicara soal konten yang trending.
Waktu saya baru memulai jadi Kreator, tahun 2014, trending YouTube penuh konten-konten seru. Lucu. Edukatif.
Ada juga yang konten kacrut.
Tapi ya tetap YouTube banget (agak susah saya menjelaskan ‘YouTube banget’ itu apa).
Lalu ketika YouTube hits, penontonnya semakin banyak dan konten-konten TV menjejali isinya, kolom trending jadi sering berisi sampah.
Seperti ini.
Saya gak bilang Artis-artisnya sampah, tapi kontennya." jelas Anji.
Dengan fenomena ini, pada akhirnya platform ini hanyalah menjadi tempat untuk memajang konten televisi dari para pemilik channel YouTube.
Baca Juga : Tanggapi Angel Lelga Digerebek Vicky Prasetyo, Deddy Corbuzier: Ada yang Mencurigakan!
Hal ini tentunya membuat kebanggaan kreator berkurang jauh.
Termasuk dirinya yang merasa gagal sebagai kreator konten YouTube.
Bahkan Anji sudah kerap mendengar keluhan para YouTuber dalam obrolan kontennya.
"Mungkin akhirnya para Kreator/YouTuber hanya menjadikan platform ini sebagai etalase, tempat menitipkan karyanya.
Tapi kebanggaannya sudah berkurang jauh.
Sepertinya hari ini hal itu juga sudah terjadi. Banyak YouTuber mengeluhkan hal ini kok dalam obrolan dan kontennya." ungkap Anji Manji.
Anji juga menyayangkan karena YouTube tidak memisahkan antara konten umum dan konten kreator di kolom trendingnya.
Baca Juga : Usai Angel Lelga Digerebek Vicky Prasetyo, sang Artis Unggah Permintaan Maaf kepada Putrinya, Haura
Source | : | |
Penulis | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |