Quraish Shihab menuturkan, perayaan tersebut baru dimulai pada zaman Dinasti Abbasiyah.
"Kalau kita berbicara tentang perayaan-perayaan. Ada aneka hiasan. Itu baru dimulai pada zaman Dinasti Abasiyah. Pada masa pemerintahan Khalifah Alhakim. Dia merayakan Maulid dengan keluar bersama permaisurinya dengan pakaian yang indah," ujarnya.
Sang ulama kemudian menyampaikan bahwa tradisi tersebut kemudian menjadi kebiasaan turun-temurun di Mesir.
Baca Juga : Kirimkan Rantang Berisi Makanan untuk Keluarga Ahok, Najwa Shihab: Semoga Suka Nasi Kebuli
"Dari sini kemudian sampai sekarang di Mesir hal itu diperingati dalam bentuk membuat boneka-boneka dalam bentuk manisan dinamai Araisil Maulid," sang ulama menjelaskan.
Menurutnya, perayaan tersebut sah-sah saja dilakukan sebagai bentuk sebagai bentuk untuk mendidik anak-anak untuk mencintai Nabi Muhammad.
Quraish Shihab kemudian menceritakan bahwa di tempat asalnya, Sulawesi Selatan, terdapat tradisi khusus untuk merayakan Maulid Nabi.
Baca Juga : Segera Menikah, Baim Wong Pilih Quraish Shihab Jadi Saksi Pernikahan
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |
Editor | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |