Grid.ID - Kasus pembunuhan Khashoggi, jurnalis Washington Post menyeret nama Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman.
Karenanya kasus pembunuhan Khashoggi banyak menyita perhatian dunia Internasional, termasuk Dinasti Al Saud yang menginginkan adanya perubahan dalam suksesi kekuasaan Arab Saudi.
Buntut kasus pembunuhan Khashoggi membuat posisi Mohammed bin Salman sebagai Putra Mahkota Arab Saudi terancam.
Baca Juga : Heboh Perceraian Gisella Anastasia dan Gading Marten, Pihak Pengadilan Ungkap Hal ini
Sumber internal menyatakan kepada Reuters via Al Jazeera Selasa (20/11/2018) berkata, mereka akan mencegah putra mahkota untuk naik tahta.
Mereka menunggu momen yang tepat karena rencana ini tidak akan dilakukan sepanjang Raja Salman yang bertahta sejak 23 Januari 2015 masih hidup.
Nantinya, setalah Raja Salman wafat mereka akan mengajukan adiknya, Pangeran Ahmed bin Abdulaziz untuk menjadi putra mahkota.
Dukungan akan rencana ini juga datang dari seorang pejabat Amerika Serikat anonim yang menuturkan negaranya dan beberapa kekuatan dunia barat lainnya akan menjagokan pangeran berusia 76 tahun tersebut.
Penulis | : | Dwi Ayu Lestari |
Editor | : | Widyastuti |