Laporan Wartawan Grid.ID, Agil Hari Santoso
Grid.ID - Tak banyak yang tahu mengenai kisah kota hantu Gwalia di Australia.
Kisah kota hantu Gwalia di Australia terjadi pada suatu sore pada Desember 1963.
Kisah kota hantu Gwalia di Australia ini bermula ketika penduduk kota tiba-tiba pergi meninggalkan rumah mereka bersama-sama.
Baca Juga : Akhirnya Kota Hantu Ini Dibeli Seharga Rp 23,8 Miliar! Hiii Mau Buat Apa ya?
Dikutip dari laman Wikipedia, kota Gwalia terletak 233 kilometer di utara kota Kalgoorlie, dan 828 kilometer di timur kota Perth.
Mengutip ABC Australia, penduduk kota Gwalia pergi meninggalkan rumah mereka begitu saja dalam semalam.
Hingga saat ini, kondisi rumah-rumah di kota Gwalia pun masih sama saat ditinggalkan 55 tahun lalu.
Bahkan peralatan makan masih berjejer rapi di atas meja makan salah satu rumah warga Gwalia.
Baca Juga : Ramai Rencana Pemindahan Ibukota RI, Ibukota Baru Myanmar Ini Malah Disebut Kota Hantu
Fenomena warga Gwalia yang tiba-tiba meninggalkan kota mereka secara berbarengan bukan tanpa alasan.
Salah seorang warga bernama Terry Demasson, mengungkapkan kisah kota hantu Gwalia.
Seperti sebagian besar warga Gwalia kala itu, Terry Demasson adalah salah satu pekerja yang sempat bekerja di tambang emas Sons of Gwalia.
Baca Juga : Sama Seperti Mendiang Steve Irwin, Pria Australia Tewas Tertusuk Ekor Ikan Pari
"Besoknya ketika kami berangkat bekerja, tidak ada orang lagi di Gwalia," ungkap Terry seperti dikutip Grid.ID dari ABC Australia.
Hal ini karena tambang emas Sons of Gwalia, tempat sebagian besar warga kota Gwalia bekerja, ditutup.
Mengutip Gwalia.org.au, tambang Sons of Gwalia ditutup dengan membunyikan peluit terakhirnya pada 28 Desember 1963.
Baca Juga : Contek Penampilan Modis ala Marsha Aruan Saat Jalan-jalan di Australia
Setelah ditutup, para penambang langsung pergi membawa keluarganya untuk mencari pekerjaan di kota lain.
"Mereka hanya mengambil apa yang bisa mereka bawa karena tidak ada uang, dan mereka harus pergi ke kota Kalgoorlie untuk mencari pekerjaan baru," ujar Terry.
Sejak didirikan pada penghujung abad ke-19, kota Gwalia yang dikenal sebagai kota tambang, seakan-akan membuat para warganya terjebak.
Baca Juga : Tur bersama Pangeran Harry di Australia, Meghan Markle Pamerkan Perutnya yang Mulai Membucit
Banyak penduduk Gwalia yang terjebak dengan upah yang rendah serta pekerjaan yang terhitung sulit, yang membuat mereka sulit untuk pindah dari kota Gwalia.
"Begitu berada di sini, kau akan kehilangan kontak dengan dunia luar," begitulah isi surat dari seseorang yang pernah tinggal di Gwalia.
Namun, tampaknya julukan kota hantu untuk kota Gwalia akan segera dicabut.
Pasalnya, kini kota tersebut telah dibuka untuk umum.
Gedung State Hotel, hotel pertama yang dimiliki pemerintah Australia Barat yang dibangun pada 1903, juga kembali dibuka untuk umum.
Aura misteri dan nilai sejarah kota Gwali membuat turis dan mantan penduduknya kembali setelah 55 tahun.
Pengunjung yang terus berdatangan, membuat kota kecil Gwali kembali menjadi kota yang hidup.
Hal ini merupakan hasil dari upaya masyarakat yang telah mendapatkan bantuan dana sebesar 3,2 juta dollar atau Rp 46,6 miliar. (*)
Source | : | wikipedia,ABC Australia |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |