Grid.ID - Mesir bersiap memberlakukan status negara dalam keadaan darurat setelah serangan di dua gereja Kristen Koptik yang menewaskan 44 orang, pada Minggu palma (9/4/2017).
Mesir juga memberikan penghormatan khusus kepada tiga polisi, termasuk seorang perempuan polisi berhijab, yang menjadi korban bom tersebut, seperti dirilis The Independent, Senin (10/4/2017).
Nagwa Abdel-Aleem, perempuan polisi berhijab itu, tewas saat menjalanlan tugas akibat serangan bom bunuh diri yang diklaim Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) itu.
Perempuan berusia 55 tahun itu berusaha menghalangi teror ke masyarakat Kristen yang berada di gereja.
Ia edngan sekuat tenaga menghadang seorang pengebom bunuh diri di gerbang utama gereja Koptik di Alexandria.
Usahanya menggagalkan pengeboman dan penyelamatan kepada warga kristen itu tak sukses.
Ia justru tewas akibat ledakan bom.
Setidaknya 44 orang tewas dalam dua pemboman yang menargetkan minoritas Kristen Mesir pada hari Minggu Palma itu.
Serangan pertama di Gereja St Gregorius di Tanta, sekitar 100 km utara Kairo, lalu diikuti ledakan selama misa di Katedral St Markus di Alexandria.
Nagwa sedang menjaga pintu masuk ke gereja Katedral St Markus ketika pengebom bunuh diri berusaha untuk melewati pemeriksaan keamanannya.
Karena dicegat oleh Nagwa, pelaku pun tak dapat masuk ke dalam gereja dan meledakkan dirinya di pos pemeriksaan di gerbang utama gereja.
Diperkirakan target utama penyerangan saat itu adalah Paus Tawadros II, yang telah meninggalkan lokasi beberapa menit sebelumnya.
Main Film Bareng Marsha Timothy Lagi, Vino G Bastian Akui Senang: Gajinya Dobel
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |