Laporan Wartawan Grid.ID, Kama Adritya
Grid.ID – Menjadi seorang pembuat komik berkelas Internasional seperti yang diterbitkan oleh Marvel maupun DC adalah menjadi impian banyak orang.
Tidak banyak yang berhasil menjadi penggambar komik di level ini, apalagi yang berasal dari Indonesia.
Namun, prestasi ini bisa digapai oleh Ardian Syaf yang menjadi penggambar di komik Batman/Superman di DC Comics dan kini sebagai penggambar di serial Marvel yang paling bergengsi yaitu X-Men Gold.
(BACA JUGA: Nah Loh, Komikus Indonesia Memasukkan Unsur Penistaan Agama ke Komik X-Men Milik Marvel)
Sayangnya, kiprahnya pada komik X-Men Gold tersebut menuai kontroversi terkait idealisme yang bertentangan dengan kebijakan Marvel.
Ulah Ardian yang memasukkan unsur surat Al-Maidah dan angka 212 yang identik dengan angka demo kasus penistaan agama di Jakarta itu membuat Marvel melakukan tindakan keras terhadap Ardian.
Pada keterangan yang diberikan Marvel, tidak disebutkan sanksi yang akan diberikan pada Ardian.
Namun pada laman facebook milik Ardian, dirinya mengatakan bahwa ia sudah tidak lagi bekerja untuk Marvel dan karirnya telah kandas.
Meski demikian, ia mengatakan bahwa dirinya melakukan hal tersebut atas nama kecintaannya pada kepercayaannya, dan mengungkapkan bahwa angka 212 adalah angka keadilan dan cinta.
(BACA JUGA: 6 Foto Superhero Marvel Sebelum Mereka Jadi Superhero)
Tindakannya ini menuai kontroversi di kalangan netizen.
Ada yang mendukungnya, tapi banyak juga yang menghujatnya.
Ketika ada penggemarnya yang memertanyakan perihal kontroversi tersebut di laman facebook miliknya, Ardian masih meladeninya dengan memberikan alasan kenapa dirinya melakukan hal tersebut.
Namun, ia juga sempat posting kata-kata yang menunjukkan bahwa dirinya acuh terhadap kasus yang menimpanya ini.
Di mana ia justru menyarankan untuk segera membeli komik kontroversial tersebut karena akan segera langka.
Hal ini memicu amarah para netizen, terutama mereka yang bergerak di industri kreatif.
Seperti akun @LaeEnrich yang mengutarakan kekesalannya karena banyak pekerja kreatif asal Indonesia yang menurutnya ditolak oleh agen komik di luar sana akibat kasus ini.
(BACA JUGA: Membelot dari Marvel ke DC, Joss Whedon Akan Buat Film BATGIRL)
Dan seperti biasa, jiwa komedi (atau terlalu serius) netizen Indonesia muncul dan melakukan koreksi terhadap postingan Ardian terkait dengan grammar bahasa Inggrisnya.
Jika benar peluang kreator asal Indonesia jadi tertutup akibat ulah Ardian Syaf ini, maka betapa mahalnya harga yang harus dibayar akibat demokrasi di Indonesia ini. (*)
Anaknya Pergoki Suami Selingkuh di Rumah Saat Ia Pergi Umroh, Selebgram Ini Akhirnya Usir Meski Belum Cerai: Temenin Tuh Pacar Lu