Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Papermoon Puppet Theatre adalah kelompok seniman yang menggelar teater menggunakan medium boneka sebagai karya pertunjukan, visual art.
Berdiri dari tahun 2006 dengan para anggota yang berganti-ganti sejak dulu dan akhirnya memutuskan untuk mentapkan jumlah anggotanya.
"Sekarang tahun ke-12, masih kecil, dari dulu jumlah anggotanya berubah,"
"Ada 5 orang, kebetulan di sini(yang saat itu sedang berada di studio) ada 3, saya Ria, Maria Tri Sulistyani sebagai founder & artistic, Beni dan Pambo pemain boneka," ungkap Founder & Artistic Papermoon Puppet Theatre, Maria Tri Sulistyani, saat ditemui Grid.ID di studio Pappermoon Puppet Theatre, Sembungan, Bantul, Yogyakarta, Kamis (22/11/2018).
Baca Juga : Berharap Punya Anak Kembar, Istri Marcel Chandrawinata Minta 4 Anak!
Dahulu Papermoon Puppet Theatre selalu menampilkan teater boneka disertai dialog-dialognya.
Akan tetapi, pada akhirnya Papermoon Puppet Theatre tampil tanpa sepatah katapun.
"Awalnya dulu full dialog 2 tahun pertama sampai satu titik bahwa kami merasa karena ini teater boneka, mereka nggak punya pita suara, harus gestur. Bagaimanapun yang ngomong itu pemain boneka bukan boneka."
"Akhirnya kami memutuskan untuk nggak pakai ternyata emang bisa, liat aja Tom & Jerry, Charlie Caplin, mereka juga bisa tanpa kata-kata," ungkap Maria Tri Sulistyani.
Dalam pementasan teater, pertunjukan hanya ditunjang dengan gerak-gerik boneka dan properti yang sering digunakan saat teater pada umumnya.
"Pakai gestur, musik, lighting," ujar Maria Tri Sulistyani.
Selain itu, saat pementasan, para pemain boneka membiarkan dirinya yang sedang menggerakkan boneka terlihat oleh semua penonton.
"Kami ingin menunjukan prosesnya, bagi kami boneka bukan robot, ada orang di belakangnya yang menggerakkan," ungkap Maria Tri Sulityani.
Baca Juga : Belajar Membuat Boneka dari Kertas Koran di Papermoon Puppet Theatre
Kelompok teater yang menggelar pertunjukan dengan durasi 1 jam ini, biasanya menargetkan segmentasi penontonton dewasa, meski tak menutup kemungkinan anak-anak juga bisa ikut serta menonton.
Hal tersebut lantaran biasanya teater ini memyelipkan pesan-pesan yang berbau sosial.
"Ditujukan untuk dewasa dan tanpa kata-kata, non verbal, berbau sejarah, masalah sosial, teater boneka bertemu banyak orang, berbagai usia latar belakang," ungkap Maria Tri Sulistyani.
Pertunjukan Pepermoon Puppet Theater sangat merasuki jiwa para penonton dan membiarkan penonton untuk membangun imajinasi dengan pertunjukan tanpa kata-katanya.
Baca Juga : Mengintip Studio Papermoon Puppet Theatre, Lokasi Syuting Ada Apa dengan Cinta 2!
(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |