Grid.ID - Beberapa waktu lalu digelar pertemuan antara presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un di Singapura.
Dalam pertemuan itu disepakati jika Korut setuju menangguhkan dan mempreteli fasilitas rudal nuklirnya.
Namun jadinya malah terbalik, Korut bohongi AS, mereka masih jalankan program senjata pemusnah massal itu.
Dikutip dari National Geographic, Minggu (25/11) hal ini diketahui setelah para peneliti di Center for Strategic and International Studies (CSIS) mengungkap citra satelitnya.
Baca Juga : Rejeki Nomplok! Pria Beli Brankas Bekas Seharga Rp 5 Juta, Setelah Dibuka Isinya Bikin Untung Besar
Dalam citra satelit itu diketahui pangkalan rudal Korut bernama Sakkanmol masih beroperasi.
Bahkan masih ada 13 situs rudal nuklir lain milik Korut yang masih beroperasi.
Hasil citra satelit ini berkebalikan dengan pernyataan Donald Trump yang menyatakan jika Korut sudah membongkar dan mencapai perdamaian.
"Kami sangat senang dengan apa yang terjadi bersama Korea Utara. Kami rasa, semuanya akan baik-baik saja. Kami tidak saling terburu-buru dan proyek rudal mereka telah dihentikan. Begitu pula dengan roketnya," papar Trump kala itu.
Baca Juga : Meski Terkenal Brutal, Anggota Suku Sentinel Pernah Diculik untuk Eksperimen, Begini Kisahnya
Sejak pernyataan Trump itu, Korut juga sudah menegaskan jika mereka telah membongkar lokasi peluncuran rudal nuklirnya di Sohae Satelite Launching Station.
Namun laporan dari CSIS semakin menguatkan jika pernyataan Korut hanya isapan jempol belaka.
Rupanya Korut amat pintar menyembunyikan senjata nuklirnya.
Rudal-rudal diletakkan dalam truk yang mampu melewati terowongan bawah tanah saat armada pesawat musuh menyerang.
Baca Juga : Artis Malaysia yang Jadi Simpatisan ISIS di Suriah Tewas Kena Ledakan Ranjau
Setelah itu truk pembawa rudal akan berhamburan keluar ke tengah medan perang.
Lalu dengan kawalan jet tempur, truk akan menuju lokasi yang ditentukan untuk melakukan peluncuran rudal.
Hal ini diketahui karena wilayah Sakkanmol mendukung adanya skenario semacam itu.
CSIS menyimpulkan jika Korut hanya menyembunyikan rudal nuklirnya, bukan menghentikannya.(*)
Source | : | Live Science,National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |