Hal ini diungkapkan berdasarkan keterangan seorang perwira Royal Navy, Murice Vidal Portman yang pernah mendarat di pulau Sentinel pada abad 19.
Ia melihat pola hidup masyarakat yang ada di pulau tersebut.
There's been a lot of talk about the missionary killed by the natives of North Sentinel Island. They're probably so aggressive because of this weirdo, Maurice Vidal Portman. So here's a big thread about this creep and some facts from my decade-long obsession with the island. pic.twitter.com/rfOVjfU2ZY
— Respectable Lawyer (@RespectableLaw) November 23, 2018
Konon katanya, masyarakat Suku Sentinel juga sangat menyukai buah kelapa dan mengolahnya untuk berbagai keperluan.
3. Cara berkomunikasi masyarakat suku Sentinel
Melansir dari India Today dijelaskan bahwa masyarakat Suku Sentinel tidak mengenal berjabat tangan sebagai salam keakraban.
Baca Juga : Alami Kesulitan, Polisi India Belum Bisa Temukan Jenazah Pria Amerika yang Tewas Dipanah oleh Suku Sentinel
Sebagai gantinya, sesama anggoota suku menggunakan salam dengan duduk di pangkuan satu sama lain, kemudian mendaratkan tamparan hangat di punggung.
Seorang antropolog dari Universitas Delahi, Anup Kapoor mengungkapkan, bagi siapa pun yang ingin bisa berinteraksi dengan suku Sentinel harus tampak dan menjadi bagian dari mereka.
Artinya, bagi orang-orang yang ingin berinteraksi dengan masyarakan suku Sentinel, harus terlihat dan berpenampilan sama seperti mereka. (*)
Source | : | New York Times,India Today |
Penulis | : | Maria Andriana Oky |
Editor | : | Maria Andriana Oky |