Grid.ID - Gara-gara berita hoax di sosial media, ada yang sampai harus masuk rumah sakita atau bahkan kehilangan nyawa.
Makanya konten berita hoax jadi momok di dunia maya.
Penyebarannya pun berlangsung sangat cepat karena banyak di antara kamu yang asal klik saja.
(BACA JUGA : Wow! Kuning Telur Mentah Baik Untuk Diabetes dan Mencegah Kanker Payudara, Ini Buktinya )
Padahal, efek negatif dari berita bohong itu sangat besar.
Oleh karena itu kamu harus pandai dalam menyaring berita sebelum membagikannya.
Berikut tips singkat membagikan berita agar tidak salah sharing hoax.
1. Pastikan sumber beritanya
Ada cara termudah memeriksa kredibilitas sebuah web berita.
Cobalah perhatikan metode penamaannya.
Kalau ada akhiran blogspot, wordpress atau domain lain yang nggak umum, kamu boleh ragukan kredibilitasnya.
Tapi juga jangan lagsung percaya nama situs yang ‘terlihat’ benar.
Beberapa situs penyebar berita palsu menggunakan nama domain yang dibuat mirip sekali dengan situs berita profesional.
Sebelum menyebarkan berita yang didapatkan, ada baiknya dibaca dan diperhatikan dengan seksama tautan atau domain situs berita tersebut.
2. Jangan langsung percaya
Jangan pelit kuota!
Dengan akses internet yang dimiliki, tentunya kamu dapat dengan mudah menggali informasi.
Kalau ada broadcast berita via WA misalnya, cobalah cek ke situs berita resmi.
Kalau nggak yakin, kamu nggak perlu latah ikut menyebarkan.
Toh nggak ada keuntungan langsung bagi kamu, kecuali jadi penyebar berita bohong.
Atau misalnya ada woro-woro promo, coba cek situs resmi pihak yang mengeluarkan program diskon tersebut.
3. Jangan terpancing emosi
Situs berita hoax memang bertujuan memancing emosi lover dan hater.
Makanya, judul dan isi berita dibuat sebombastis mungkin.
Semakin fenomenal, maka semakin nggak kredibel berita tersebut.
Saat membaca informasi yang mengejutkan atau terkesan memprovokasi tersebut, sebaiknya tidak langsung menyebarkan kepada orang lain.
Woles aja dan cek kembali sumber berita dan cobalah baca informasi yang sama dari media yang berbeda untuk membandingkan kebenaran informasi tersebut.
4. Berbagi itu indah
Sebenarnya nggak ada yang salah dari berbagi informasi, karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang butuh untuk saling berbagi.
Meski begitu, bukan berarti kamu bisa sharing berita hoax seenaknya.
Jika ragu, cobalah untuk sharing berita tersebut dengan orang terdekat dulu seperti teman atau keluarga.
Dari situ kamu bisa belajar apakah informasi tersebut akurat atau tidak.
Kamu juga bisa mulai berbagi mengenai berita bohong dan cara menangkalnya ke orang terdekat lebih dulu.
Dengan begitu, kamu dan orang terdekat kamu membantu meredam upaya provokasi via hoax.
Cobalah untuk kembali ke khitah socmed sebagai media untuk berbagi hal-hal yang indah dan positif.
Dengan begitu, timeline kamu akan bersih dari berita hoax dan nyaman untuk di-stalking oleh followers kamu.
Upaya itu juga membuat distribusi berita hoax terhenti dan nggak menyebar.
5. Tambah literasi
Masyarakat Indonesia dikenal sebagai kalangan yang punya hobi malas membaca.
Dan itu sudah dibuktikan melalui riset.
Padahal, dengan membaca akan memperkaya ilmu dan wawasan kamu.
Dengan begitu kamu juga nggak akan mudah termakan isu berita bohong,
Benar atau tidaknya suatu berita akan sulit ditentukan jika kita kurang teliti dalam mencerna informasi.
Oke, selamat menyaring informasi.(*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Penulis | : | Octa Saputra |
Editor | : | Octa Saputra |